GridFame.id - Semua pengguna M-Banking harus lebih waspada dan berhati-hati.
Terutama meningkatkan keamanan pada akun m-banking yang terhubung ke ponsel atau HP nasabah.
Dikutip dari laman Media Konsumen, seorang nasabah BCA membagi pengalamannya kehilangan saldo hingga puluhan juta.
Pembobolan rekening itu terjadi tepatnya di tahun 2022, di mana ia juga mengaku telah melaporkan kerugian ke pihak berwajib dan customer service BCA.
"Saya membuat laporan pembobolan rekening BCA dengan nomor ID laporan: 2062731672 dan 2062725114. Pada tanggal 24 Agustus 2022, saya melaporkan kejadian ini ke Polres Bogor sebagai data pelengkap yang diminta oleh pihak bank," tulisnya.
"Pada tanggal 1 September 2022, saya menelepon halo BCA untuk mengonfirmasi laporan saya dan dari pihak customer service menginfokan kalau transaksi terjadi di daerah Medan dengan menggunakan device hp saya. Padahal saya berlokasi di daerah Parung, Bogor," jelas korban.
Melalui surat laporan yang ia buat, nasabah tersebut menyebut pelaku sudah melakukan tarik tunai saldonya senilai Rp 55.600.000.
Ia juga menegaskan di tanggal dan waktu penarikan dilakukan, ia sama sekali tidak mengakses M-Banking.
Kasus yang dialami nasabah tersebut memang masih banyak terjadi sampai saat ini.
Hacker bisa menyadap dan membobol rekening orang lain termasuk melakukan pencurian data.
Untuk menghindari hal ini, simak tips aman menggunakan m-banking dari HP.
Demi meningkatkan keamanan, Anda akan diminta mengatur password untuk mengakses aplikasi mobile banking.
Penting bagi Anda untuk mengganti password tersebut secara berkala agar terhindar dari peretasan hingga risiko kebocoran data.
Anda bisa melakukan penggantian password sebulan sekali, misalnya, selain itu, Anda juga tidak sebaiknya memberi tahu password tersebut kepada orang lain, termasuk orang terdekat Anda seperti teman atau keluarga.
Data sangat diperlukan untuk bisa melakukan transaksi online pada mobile banking.
Bahkan data sudah diperlukan sejak Anda menerapkan cara daftar m-banking, mulai dari menyerahkan data nama lengkap, tanggal lahir, NIK, dan sebagainya, belum lagi Anda juga diharuskan memberikan password atau nomor PIN.
Mengingat pentingnya data-data tersebut, pastikan Anda selalu menjaga kerahasiaannya agar Anda terhindar dari risiko data bocor dan disalahgunakan.
Jangan lupa untuk selalu update aplikasi mobile banking yang Anda miliki.
Biasanya, setiap versi terbaru dari aplikasi tersebut dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan serta peningkatan sistem keamanan, dengan begini, Anda pun jadi lebih terlindungi selama melakukan transaksi online pada aplikasi tersebut.
Penting untuk tidak menggunakan jaringan internet atau wi-fi yang tersedia di tempat umum saat akan melakukan transaksi online.
Hal tersebut bisa saja menyebabkan data mobile banking Anda terekam melalui jaringan internet pemilik wi-fi.
Selain itu, Anda juga tidak disarankan menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti VPN yang bisa saja membaca transaksi perbankan Anda.
Usahakan untuk melakukan transaksi online hanya melalui ponsel pribadi Anda sendiri dan selalu meletakkan ponsel di tempat yang aman.
Ingat, penggunaan aplikasi mobile banking mengharuskan Anda untuk memasukkan data-data penting dan personal.
Jika Anda menggunakan ponsel orang lain untuk melakukan transaksi perbankan, data Anda tentu akan terekam dalam ponsel tersebut karena dari sini risiko kebocoran data bisa muncul, bahkan dapat disalahgunakan.
Mengaktifkan fitur autentifikasi juga penting dilakukan agar keamanan data selama transaksi perbankan online lebih terjaga.
Autentifikasi sendiri adalah fitur yang digunakan untuk memverifikasi setiap transaksi online yang Anda lakukan, dengan demikian, tidak akan ada transaksi yang dilakukan tanpa sepengetahuan Anda.
Baca Juga: Duh Efeknya Ngeri Banget! Jangan Anggap Sepele, Ini 4 Bahaya Mengakses M-Banking Pakai Wifi Umum
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar