GridFame.id - Waduh semakin hari semakin ada-ada saja modus penipuan terbaru.
Kali ini modus penipuan baru dilakukan pelaku lewat WhatsApp.
Tentunya hal ini kembali menjadi keresahan di masyarakat.
Terlebih hampir semua orang menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi sehari-hari.
Bahkan WhatsApp seolah menjadi aplikasi wajib yang ada di seluruh smartphone.
Pentingnya penggunaan WhatsApp ini dimanfaatkan oleh sejumlah oknum nakal untuk melakukan penipuan.
Seperti modus penipuan lain, pelaku kerap mencatut nama bank, marketplace dan e-wallet untuk menjebak korbannya.
Di modus penipuan kali ini pun pelaku mencatut sejumlah nama bank hingga instansi untuk mengelabui korbannya.
Pelaku juga memanfaatkan fitur yang ada di WhatsApp sehingga pengguna perlu lebih berhati-hati.
Agar tak terjebak, kenali cara kerja modus penipuan ini.
Simak penjelasan lebih lengkapnya agar tak jadi korban.
Dilansir dari akun Twitter @txtdarionlshop, beberapa warganet mengungkap pengalaman jadi korban modus penipuan lewat WhatsApp.
Pemilik akun @m_ghuf87 mengaku mendapat pesan WA yang mengaku dari Bank Danamon.
Pelaku meminta calon korbannya untuk menekan fitur 'Lihat' atau 'View' dari pesan yang ia kirimkan.
Apabila korban mengklik fitur itu, maka pelaku bisa meretas WhatsApp dan juga ponsel korban.
"Iya penipuan baru banget malah ini pake active button, jangan diklik ya," tulis admin akun @txtdarionlshop.
Sementara itu seorang pengguna Twitter lain, @jejariee mengaku sudah menjadi korban dari modus penipuan ini.
Parahnya ia mengalami kerugian karena limit Spaylater miliknya digasak pelaku.
"w ga sengaja ngeklik lgsg raup saldo spaylater w mana w yg hrs bayar," tulisnya.
Pemilik akun Twitter @alvinlie21 menjelaskan cara kerja modus penipuan Active Button di WhatsApp ini dan trik agar tak terjebak.
"Penjahat phising makin merajalela dengan modus berubah-ubah. Selama ini gunakan APK, sekarang gunakan Action Button View. Jangan klik. Segera block," terangnya.
" Kita lengah dikit aja langsung jadi korban. Saldo di bank atau market place dikuras habis. Nomor HP kita dipakai untuk nipu sana-sini," tambah sang pemilik akun.
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar