GridFame.id -
Telegram menjadi salah satu alat untuk beraksinya modus penipuan.
Sempat ramai modus penipuan dengan embel-embel kerjaan tambahan.
Dimana setiap orang akan diberikan tugas dan mendapatkan bayaran.
Tugas-tugas yang diberikan pun terbilang cukup mudah.
Hanya perlu melakukan likes dan subscribe di media sosial.
Contoh seperti postingan di akun instagram maupun YouTube.
Jika sudah selesai tugas, akan diberikan imbalan berupa uang.
Selain itu kini juga ada modus penipuan terbaru.
Berkedok mengajak untuk berinvestasi di salah satu perusahaan.
Seperti yang dialami oleh sosok ini.
Berdasarkan pengalamannya, ia pun membeberkan ciri-ciri penipuan investasi di telegram.
Melansir dari Kompasiana, berikut ini merupakan ciri-ciri modus penipuan investasi bodong di telegram:
1. Pelaku akan memberikan iming-iming profit yang tinggi dan setiap grup sistem kontraknya berbeda ada yang satu hingga tujuh hari
2. Setiap yang gabung akan diminta untuk transfer sesuai dengan plan yang dipilih ke rekening atas nama perorangan.
3. Grup selalu dikunci oleh admin dan hanya dibuka beberapa menit untuk akun-akun Telegram lain yang memberikan testimoni bagi mereka yang sudah join dan berhasil profit.
4. Biasanya admin akan share struk bukti transfer (palsu) pencairan investasi disertai testimoni bahwa uang pencairan sudah diterima.
5. Admin tidak akan menjelaskan bagaimana sistem titip modal di sana dan hanya memberikan penjelasan bahwa hasil profit ditunggu 3 - 6 jam saja.
6. Pelaku penipuan mengaku sudah terdaftar di OJK dan BAPPEPTI dengan menunjukkan dokumen berupa file gambar. Mereka akan menyematkan gambar legalitas tersebut di grup.
Agar tak tertipu, begini cara menghindari penipuan investasi bodong:
- Selidiki dan periksa latar belakang perusahaan atau individu yang menawarkan investasi, pastikan mereka memiliki izin yang sah untuk menawarkan layanan investasi.
- Hindari investasi yang menjanjikan pengembalian besar dalam waktu singkat.
- Baca semua dokumen investasi dengan teliti sebelum menandatangani atau mentransfer dana.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar