Salah satu kelemahan utama Android adalah sifatnya yang sumber terbuka (open-source).
Ini berarti bahwa kode sumber Android dapat diakses oleh siapa saja, termasuk para peretas yang mencari celah untuk melakukan serangan.
Dengan memiliki akses ke kode sumber, peretas dapat dengan mudah menganalisis sistem dan mencari celah keamanan yang belum terdeteksi.
Android digunakan oleh berbagai produsen ponsel, dan setiap produsen dapat memodifikasi sistem operasi sesuai dengan kebutuhan mereka.
Hal ini menyebabkan terjadinya fragmentasi sistem operasi, yang berarti ada beragam versi Android yang digunakan oleh pengguna.
Beberapa produsen mungkin tidak menyediakan pembaruan keamanan secara berkala, meninggalkan pengguna dengan perangkat yang rentan terhadap serangan karena kekurangan pembaruan keamanan.
Salah satu fitur unggulan Android adalah fleksibilitasnya dalam mengizinkan pengguna untuk menginstal aplikasi dari berbagai sumber, termasuk luar Google Play Store.
Namun, ini juga menyebabkan munculnya aplikasi yang tidak diverifikasi yang dapat meminta izin akses berlebihan.
Pengguna seringkali mengabaikan izin yang diminta oleh aplikasi, memberikan akses tak terbatas pada data pribadi mereka, dan menyebabkan peluang bagi peretas untuk mencuri informasi sensitif.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar