Aplikasi pinjaman online ilegal dapat meminta pengguna untuk memberikan informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, tanggal lahir, nomor identitas, dan nomor telepon.
Data-data ini bisa dimanfaatkan untuk tujuan penipuan, pencurian identitas, atau aktivitas kriminal lainnya.
Aplikasi semacam itu juga mungkin meminta akses ke data keuangan pengguna, seperti informasi rekening bank, riwayat transaksi, dan saldo.
Penyedia pinjaman ilegal bisa menggunakan informasi ini untuk keuntungan pribadi atau untuk melakukan penipuan keuangan.
Beberapa aplikasi pinjaman online ilegal dapat meminta akses ke data lokasi pengguna melalui GPS atau informasi jaringan seluler.
Data lokasi ini bisa memberikan wawasan tentang rutinitas dan kebiasaan pengguna, yang kemudian bisa disalahgunakan.
Aplikasi ilegal mungkin juga meminta akses ke riwayat peminjaman sebelumnya, baik dari aplikasi tersebut atau dari aplikasi sah lainnya.
Ini bisa memberikan pandangan lebih lanjut tentang profil keuangan pengguna dan sejarah pinjam-meminjamnya.
Beberapa aplikasi dapat meminta izin untuk mengakses buku alamat atau kontak pengguna, bahkan akun media sosial.
Data ini bisa dimanfaatkan untuk memperluas skema penipuan atau mengirimkan spam kepada orang-orang dalam daftar kontak pengguna.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar