GridFame.id - Ini beberapa data di HP yang bisa diambil pinjol ilegal kalau install aplikasinya.
Dalam era digital ini, layanan keuangan seperti pinjaman online telah menjadi populer.
Pinjol ini dijasikan alternatif mudah dan cepat untuk memperoleh dana.
Namun, bersamaan dengan pertumbuhan industri pinjaman online yang sah, juga muncul fenomena aplikasi pinjaman online ilegal.
Sebagaimana diketahui, pinjol ilegal adalah penyedia pinjaman yang tidak mendapat izin OJK.
Tentu saja hal ini dapat menimbulkan risiko serius bagi para penggunanya.
Salah satu bahaya utama dari aplikasi semacam ini adalah potensi pencurian data pribadi yang sensitif.
Hal tersebut bakal terjadi kalau Anda nekat install aplikasi pinjol ilegal.
Dalam artikel ini, kita akan membahas data apa saja yang bisa diambil oleh aplikasi pinjaman online ilegal.
Apa saja?
Simak sampai tuntas!
Baca Juga: Job Seeker Wajib Catat! Jangan Tambahkan Data Ini ke CV Kalau Gak Mau Jadi Korban Pinjol Ilegal
Aplikasi pinjaman online ilegal dapat meminta pengguna untuk memberikan informasi pribadi seperti nama lengkap, alamat, tanggal lahir, nomor identitas, dan nomor telepon.
Data-data ini bisa dimanfaatkan untuk tujuan penipuan, pencurian identitas, atau aktivitas kriminal lainnya.
Aplikasi semacam itu juga mungkin meminta akses ke data keuangan pengguna, seperti informasi rekening bank, riwayat transaksi, dan saldo.
Penyedia pinjaman ilegal bisa menggunakan informasi ini untuk keuntungan pribadi atau untuk melakukan penipuan keuangan.
Beberapa aplikasi pinjaman online ilegal dapat meminta akses ke data lokasi pengguna melalui GPS atau informasi jaringan seluler.
Data lokasi ini bisa memberikan wawasan tentang rutinitas dan kebiasaan pengguna, yang kemudian bisa disalahgunakan.
Aplikasi ilegal mungkin juga meminta akses ke riwayat peminjaman sebelumnya, baik dari aplikasi tersebut atau dari aplikasi sah lainnya.
Ini bisa memberikan pandangan lebih lanjut tentang profil keuangan pengguna dan sejarah pinjam-meminjamnya.
Beberapa aplikasi dapat meminta izin untuk mengakses buku alamat atau kontak pengguna, bahkan akun media sosial.
Data ini bisa dimanfaatkan untuk memperluas skema penipuan atau mengirimkan spam kepada orang-orang dalam daftar kontak pengguna.
Aplikasi ilegal dapat mengumpulkan informasi tentang perangkat yang digunakan pengguna, seperti model ponsel, sistem operasi, versi perangkat lunak, dan lebih banyak lagi.
Data ini dapat digunakan untuk memahami lebih lanjut tentang perangkat yang digunakan dan bahkan untuk menargetkan kerentanannya.
Dalam beberapa kasus ekstrem, aplikasi ilegal mungkin meminta izin untuk mengakses pesan teks atau komunikasi lainnya yang ada di perangkat.
Ini merupakan potensi risiko privasi yang serius, karena informasi pribadi dan sensitif sering kali dibagikan melalui pesan-pesan tersebut.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar