Salah satu kebiasaan buruk yang paling umum adalah mengabaikan privasi online.
Ini termasuk menggunakan kata sandi yang lemah atau sama untuk berbagai layanan online, tidak memperbarui perangkat lunak atau aplikasi yang penting, dan tidak mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) ketika memungkinkan.
Kebiasaan seperti ini membuat data pribadi kita lebih mudah diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Banyak dari kita suka membagikan kehidupan kita di media sosial.
Namun, mengungkapkan terlalu banyak informasi pribadi seperti tanggal lahir, alamat, nomor telepon, atau informasi keuangan dapat menjadi masalah besar.
Pinjol ilegal dapat dengan mudah mengumpulkan informasi ini dan menggunakannya untuk tujuan yang tidak sah.
Phishing adalah salah satu cara umum di mana penjahat siber mencuri data pribadi.
Mereka akan mengirimkan email atau pesan palsu yang terlihat sah dan mengandung tautan atau lampiran berbahaya.
Jika Anda mengklik tautan atau membuka lampiran ini, data pribadi Anda dapat dengan mudah diambil.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar