GridFame.id -
Di era digital yang semakin berkembang, berbagai layanan finansial online telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang.
Pinjaman online adalah salah satu layanan ini yang memungkinkan individu untuk mengakses dana cepat dan mudah tanpa harus menghadiri institusi keuangan fisik.
Sayangnya, dengan perkembangan teknologi juga muncul berbagai modus penipuan yang berkedok pinjaman online.
Artikel ini akan membahas tujuh modus penipuan yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Seiring berkembangnya media sosial, maraknya modus penipuan termasuk pinjol.
Ya, pinjol legal kini nekat langsung menarik nasabah dengan beberapa modus.
Modus penipuan yang paling sering dilakukan adalah mengirimkan uang ke debitur.
Pengiriman uang tersebut secara tiba-tiba tanpa ada persetujuan atau pengajuan.
Kemudian, ada juga pinjol yang memberikan biaya layanan lebih dari 100%.
Menurut AFPI pinjol dengan biaya tambahana 100% bisa termasuk ke dalam pinjol ilegal.
Nah, agar lebih waspada berikut ini merupakan 7 modus penipuan berkedok pinjol.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk, Simak 4 Manfaat Tak Terduga Menggunakan Pinjol Untuk UMKM
1. Pinjaman Tidak Jelas
Penipu akan menawarkan pinjaman dengan bunga rendah atau tanpa jaminan, tetapi kemudian meminta biaya pendaftaran atau administrasi yang tidak wajar.
Setelah uang tersebut dibayarkan, pinjaman tidak pernah disalurkan, dan penipu menghilang.
2. Identitas Palsu
Para penipu sering menggunakan identitas palsu, baik sebagai perusahaan pinjaman palsu atau sebagai agen pinjaman palsu.
Mereka menciptakan situs web palsu atau aplikasi palsu yang terlihat profesional, tetapi sebenarnya hanya alat untuk mencuri data pribadi pengguna.
3. Kredit Impersonation
Mereka akan menghubungi calon korban dan menawarkan pinjaman dengan suku bunga rendah, tetapi meminta informasi pribadi dan data keuangan untuk "verifikasi."
Setelah mendapatkan informasi ini, mereka dapat melakukan penipuan lebih lanjut, seperti menguras rekening bank korban.
4. Phishing Melalui Email atau SMS
Penipu sering mengirim email atau pesan teks palsu yang terlihat seperti berasal dari penyedia pinjaman terkenal.
Mereka meminta korban untuk mengklik tautan yang mengarah ke situs web palsu dan memasukkan informasi pribadi seperti nomor rekening bank atau nomor kartu kredit dan penipu akan menggunakan data tersebut untuk melakukan penipuan.
5. Pinjaman Tanpa Verifikasi
Beberapa penipu menawarkan pinjaman online tanpa proses verifikasi kredit atau informasi pribadi yang cukup.
Mereka akan memberikan pinjaman dengan mudah kepada siapa saja, tanpa memeriksa kemampuan peminjam untuk membayar.
Kemudian, mereka akan mengenakan suku bunga yang sangat tinggi dan biaya tersembunyi, membuat peminjam terjebak dalam utang yang sulit dibayarkan.
6. Pinjaman Palsu dengan Jaminan
Penipu sering menawarkan pinjaman dengan jaminan, seperti kendaraan atau properti, yang sebenarnya tidak ada.
Mereka akan meminta korban untuk mengirimkan jaminan sebagai persyaratan untuk mendapatkan pinjaman.
Setelah jaminan dikirim, pinjaman tidak pernah disalurkan, dan jaminan hilang.
7. Penagihan yang Agresif
Penipu kadang-kadang menggunakan taktik penagihan yang agresif untuk menakut-nakuti peminjam.
Mereka dapat mengancam akan melaporkan peminjam ke pihak berwenang atau bahkan menggunakan ancaman fisik untuk memaksa pembayaran.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar