Langsung simak di bawah ini yuk!
Sebaiknya, dana darurat setidaknya setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran bulanan.
Namun, hal ini dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan keadaan keuangan masing-masing individu atau keluarga.
Tetapkan penghematan bulanan khusus untuk dana darurat.
Meskipun terkadang sulit untuk menyisihkan uang, membuatnya menjadi kebiasaan akan membantu membangun cadangan dana darurat secara konsisten.
Buat rencana anggaran yang mencakup dana darurat sebagai prioritas.
Identifikasi pengeluaran yang tidak perlu dan kurangi pengeluaran di area tersebut untuk meningkatkan tabungan dana darurat.
Pilih instrumen investasi yang likuid dan aman untuk dana darurat, seperti tabungan berbunga tinggi atau rekening pasar uang.
Pastikan bahwa dana dapat diakses dengan mudah tanpa risiko kerugian besar.
Perbarui dan periksa dana darurat secara berkala.
Sesuaikan jumlahnya sesuai dengan perubahan kondisi keuangan dan kebutuhan pribadi.
Baca Juga: Nasabah Wajib Tahu! Ini Dia 6 Hal yang Membuat Klaim Asuransi Gagal Saat Terjadi Kecelakaan
Dana darurat bukan hanya sekadar tabungan tambahan, tetapi merupakan bagian penting dari kestabilan finansial.
Memiliki dana darurat yang cukup dapat memberikan ketenangan pikiran dan perlindungan finansial yang diperlukan dalam menghadapi situasi tak terduga.
Dengan mengalokasikan dana darurat dari penghasilan dengan bijak, individu dapat membangun pondasi finansial yang kuat untuk masa depan mereka.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Source | : | Chatgpt (AI) |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar