GridFame.id – Kendati masih tergolong di usia produktif, mempersiapkan dana pensiun tampaknya menjadi langkah tepat untuk menjamin kesejahteraan di masa tua.
Jika tidak dipersiapkan sedini mungkin, tak ada yang bisa menjamin kondisi keuangan seseorang ketika sudah pensiun nanti.
Sayangnya belum banyak perempuan yang menyadari pentingnya menyiapkan dana pensiun sedini mungkin.
Mempersiapkan dana pensiun merupakan langkah penting untuk memastikan kebutuhan dan kenyamanan hidup tercukupi di masa senja.
Untuk itu, media Parapuan bersama Sinarmas MSIG Life mengadakan Arisan Parapuan bertajuk "Rahasia Rekening 'Glowing' Sampai Hari Tua, Rencana Pensiun Jawabannya!", pada Jumat (20/10) lalu yang diikuti oleh lebih dari 170 peserta.
Acara yang digelar bertepatan dengan momen Road to Bulan Inklusi Keuangan (BIK) ini, banyak membahas mengenai langkah-langkah menyiapkan dana pensiun agar keberlangsungan hidup di masa tua makin terasa berkualitas.
Namun sebelum membahas langkah konkretnya, perlu ditahui beberapa fakta yang membuat persiapan dana pensiun menjadi penting.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2020, 72% dari sekitar 25 juta pensiunan di Indonesia hanya mampu memiliki pengeluaran pensiun kurang dari Rp 2 juta per bulan, untuk biaya hidup saat pensiun.
Sementara itu, menurut data Kementerian Sosial, ada 2,1 juta lansia yang harus hidup terlantar karena tidak memiliki dana pensiun.
Kita tentu tak ingin memiliki masa tua yang seperti itu, bukan? Maka, menjadi penting untuk mempraktikkan langkah konkret menyiapkan dana pensiun.
Baca Juga: Benarkah Asuransi Jiwa Bisa Digunakan untuk Melunasi Utang? Begini Penjelasannya
3 LANGKAH KONKRET SIAPKAN DANA PENSIUN
Rista Zwestika, CFP, WMI, certified financial planner yang menjadi narasumber acara ini, membagikan tipsnya.
Menurut Rista, setidaknya terdapat tiga langkah konkret untuk menyiapkan dana pensiun, di antaranya:
Untuk menyiapkan dana pensiun, penting bagi kita untuk membuat rencana keuangan.
Rencana keuangan ini bisa dibuat dengan memperhitungkan beberapa aspek, yakni:
- Kebutuhan hidup saat pensiun atau biaya yang dihabiskan saat pensiun.
- Pada usia berapa ingin pensiun dan berapa usia harapan hidup yang ingin dicapai.
- Mengetahui sumber dana saat pensiun.
Penting juga diketahui bahwa ada beberapa sumber dana yang didapat saat pensiun.
"Sumber dana di masa pensiun bisa dari pemerintah, dari pemberi kerja, atau individu itu sendiri. Selanjutnya, apakah kita sudah memulai berinvestasi? Apakah kita sudah mulai berbisnis?" terang Rista.
Setelah membuat rencana keuanganmu, kita bisa membuat strategi investasi dan asuransi.
Investasi sendiri dapat membantu menumbuhkan aset yang nantinya akan berguna di masa tua.
Sedangkan asuransi dapat memberikan perlindungan dari risiko kehilangan pendapatan akibat ketidakmampuan untuk bekerja saat pensiun.
Membahas soal strategi asuransi, kita bisa memanfaatkan program pensiun Iuran Pasti (PIPP) salah satunya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan).
DPLK adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan.
Perorangan di sini artinya, baik karyawan maupun pekerja mandiri, yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Ada banyak manfaat dari DPLK, di antaranya sebagai sumber keuangan di masa tua, jaminan pendapatan saat pensiun, bentuk investasi, hingga mitigasi risiko saat terkena lay off atau PHK.
Setelah membuat rencana keuangan hingga strategi, penting selanjutnya melakukan review berkala.
Kita bisa melakukan review secara bekala mengenai progres perencanaan keuangan, investasi, dan asuransi per bulan, triwulan, hingga per tahun.
Ulasan ini dilakukan untuk menjaga agar perencanaan keuangan tetap relevan seiring berjalannya waktu dan perubahan situasi.
Selalu ingat juga, kita harus memastikan bahwa pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan.
Atur skala prioritas, sehingga kita bisa menyisihkan dana baik untuk menabung maupun investasi, serta memitigasi risiko lewat asuransi.
"Antara kewajiban, kebutuhan, dan keinginan, jangan kebalik-balik. Selalu berdasarkan skala prioritas," pungkas Rista.
Baca Juga: Duh, Penerima Asuransi Jiwa Meninggal Terlebih Dulu? Langsung Lakukan Hal Ini Ya!
PENTINGNYA SIAPKAN DANA PENSIUN BAGI GENERASI MUDA
Head of Customer and Marketing Sinarmas MSIG Life, Lukman Auliadi, menyatakan, "Webinar ini merupakan bentuk partisipasi Sinarmas MSIG Life dalam memeriahkan bulan inklusi keuangan dan bentuk kontribusi untuk mempersiapkan generasi muda agar kesiapan finansial peserta makin baik, sehingga terus bersinar di hari tua."
"Dengan demikian, mereka dapat menjalani hidup yang berkualitas di masa tua sekaligus berhasil memutus rantai generasi sandwich," imbuh Lukman.
Lukman juga menambahkan, untuk mewujudkannya, diperlukan persiapan sedini mungkin. Apalagi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
"Semua ini berawal dari persiapan finansial yang kokoh dalam menghadapi risiko tak terduga di masa depan. Mari tingkatkan literasi asuransi, mewujudkan komitmen perusahaan menjadi Trusted Partner for Life," tandas Lukman.
Baca Juga: Sering Salah Kaprah, Ini Perbedaan Asuransi dan Dana Pensiun
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | Intan Yusan S |
Editor | : | Intan Yusan S |
Komentar