Hal ini dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara informasi di sistem mereka dan keadaan aktual pengguna.
Ketidakakuratan ini bisa mengakibatkan kesulitan dalam menghubungi pengguna, terutama jika ada keperluan mendesak seperti pemberitahuan penting atau masalah keamanan.
Pengkinian data yang teratur adalah salah satu cara efektif untuk melindungi diri dari potensi penipuan dan pencurian identitas.
Jika informasi pribadi tidak diperbarui, penjahat cyber dapat memanfaatkannya untuk melakukan akses ilegal ke akun pengguna.
Pencurian identitas dapat berujung pada pengeluaran tidak sah, pinjaman palsu, atau bahkan pembukaan rekening baru atas nama pengguna yang sebenarnya.
Bank dan pinjol modern umumnya memiliki sistem keamanan yang mendeteksi transaksi yang mencurigakan.
Baca Juga: Benarkah Pinjaman Tradisional Bunganya Lebih Rendah Daripada Pinjol? Simak Penjelasannya
Namun, jika informasi kontak pengguna tidak terkini, pemberitahuan terkait transaksi mencurigakan mungkin tidak dapat diirimkan secara efektif.
Ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam menanggapi dan menyelesaikan potensi penipuan, meningkatkan risiko kerugian finansial.
Beberapa layanan keuangan memiliki kebijakan ketat terkait dengan keamanan akun.
Jika pengguna gagal melakukan pengkinian data secara teratur, lembaga keuangan dapat menganggap akun tersebut tidak aman dan memilih untuk memblokirnya demi melindungi pengguna.
Pemblokiran akun dapat menyebabkan ketidaknyamanan besar dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan akses.
Informasi yang tidak terkinikan dapat menghambat pengguna untuk mendapatkan akses penuh terhadap berbagai layanan dan fasilitas yang ditawarkan oleh bank atau pinjol.
Beberapa penawaran khusus, program loyalitas, atau pembaruan produk mungkin tidak dapat diakses jika informasi tidak terkini.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ini Bahaya Memasukkan Kontak Darurat Fake saat Ajukan Pinjaman di Pinjol
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar