Saat melakukan pembayaran online, pelaku dapat mencuri data sensitif kartu yang diinput oleh pemilik kartu, pada komputer atau HP yang sudah diretas dan kemudian digunakan pemilik kartu.
Akibatnya, data-data yang seharusnya dirahasiakan tersebut bisa diketahui dan digunakan untuk transaksi ilegal dan membobol kartu milik para korban.
Contoh peretasan yang terjadi adalah infeksi virus atau malware pada sistem perangkat komputer atau smartphone.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan program bajakan, meng-install aplikasi (APK / IPA) selain dari situs resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.
Risiko terkena malware merupakan salah satu bahaya paling umum pada perangkat ponsel atau komputer saat terhubung dengan koneksi internet.
Namun, hal ini dapat dihindari dengan mengembangkan kebiasaan yang aman dan cerdas agar melindungi perangkat dari malware dan ancaman lainnya.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Agar tidak terjebak dengan bahaya dari gadget yang telah disusupi malware tanpa kita ketahui, kita bisa melakukan pencegahan ekstra.
Berikut ini cara mencegah malware yang bisa terjadi melalui browser komputer dan smartphone.
Metode Serangan 2: Pelaku meretas platform sistem online pihak ketiga
Baca Juga: Simak Cara Mencegah Kartu Kredit dan Debit Dibobol Orang Saat Transaksi EDC
E-Skimming juga bisa terjadi ketika pelaku menyerang platform sistem online pihak ketiga.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar