GridFame.id - Apakah Anda pernah dengar penipuan e-skimming?
Sekarang teknologi makin canggih, muncul kejahatan baru yang sedang marak yaitu e-skimming.
Apa yang dimaksud dengan e-skimming dan bagaimana kejahatan tersebut dilakukan?
Skimming sendiri merupakan proses menyalin atau menduplikasi data yang terdapat pada fisik kartu ATM berupa debit atau kartu kredit.
Langkah ini dilakukan dengan mengubah atau memodifikasi perangkat serta memasang alat skimmer pada mesin yang digunakan untuk transaksi pembayaran dengan kartu, seperti ATM atau EDC.
Nah, kini ada lagi yang namanya e-skimming.
E-skimming atau dikenal juga dengan Sniffer adalah tindakan mencuri data sensitif kartu kredit atau kartu debit, misalnya nama pemilik kartu, nomor kartu, nomor CVV, expire date secara online.
Pelaku akan menginfeksi virus pada perangkat komputer atau smartphone milik korban, atau menginfeksi platform sistem online pihak ketiga, misalnya pada e-commerce seperti toko online, maskapai penerbangan, dan lain-lain.
Duh, kok bisa ya?
Berikut dua metode e-skimming yang biasa dilakukan dan apa yang bisa kita cegah!
Metode Serangan 1: Meretas perangkat komputer atau smartphone milik korban
Baca Juga: Begini Cara Dapat Promo Diskon 50 Persen Kopi Kenangan dan Chigo X Flip
Saat melakukan pembayaran online, pelaku dapat mencuri data sensitif kartu yang diinput oleh pemilik kartu, pada komputer atau HP yang sudah diretas dan kemudian digunakan pemilik kartu.
Akibatnya, data-data yang seharusnya dirahasiakan tersebut bisa diketahui dan digunakan untuk transaksi ilegal dan membobol kartu milik para korban.
Contoh peretasan yang terjadi adalah infeksi virus atau malware pada sistem perangkat komputer atau smartphone.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan program bajakan, meng-install aplikasi (APK / IPA) selain dari situs resmi seperti Google Play Store atau Apple App Store.
Risiko terkena malware merupakan salah satu bahaya paling umum pada perangkat ponsel atau komputer saat terhubung dengan koneksi internet.
Namun, hal ini dapat dihindari dengan mengembangkan kebiasaan yang aman dan cerdas agar melindungi perangkat dari malware dan ancaman lainnya.
Lalu, bagaimana cara mencegahnya?
Agar tidak terjebak dengan bahaya dari gadget yang telah disusupi malware tanpa kita ketahui, kita bisa melakukan pencegahan ekstra.
Berikut ini cara mencegah malware yang bisa terjadi melalui browser komputer dan smartphone.
Metode Serangan 2: Pelaku meretas platform sistem online pihak ketiga
Baca Juga: Simak Cara Mencegah Kartu Kredit dan Debit Dibobol Orang Saat Transaksi EDC
E-Skimming juga bisa terjadi ketika pelaku menyerang platform sistem online pihak ketiga.
Misalnya e-commerce seperti toko online, maskapai penerbangan, dan lain-lain.
Saat membayar online menggunakan kartu, kita akan memasukkan data transaksi seperti Nama Lengkap, Nomor Kartu Kredit / Debit, CVV, dan Expire Date kartu.
Data di atas seharusnya hanya diperuntukkan untuk otorisasi transaksi.
Namun karena adanya malware di dalam website, maka data tersebut diteruskan ke pelaku.
Akibatnya, data-data yang seharusnya dirahasiakan bisa diketahui dan digunakan transaksi ilegal dan membobol kartu milik para korban.
Transaksi yang dilakukan biasanya ditargetkan melalui website merchant online yang tidak membutuhkan 3D Secure atau OTP seperti Facebook Ads, Google Ads, dan sebagainya.
Yang jadi masalah, pengguna memang tidak bisa mengetahui ciri-ciri website atau aplikasi yang telah disusupi malware.
Tapi hal ini bisa dilakukan pencegahan dengan cara mengamankan kartu kredit atau debit kita.
Mengamankan kartu kredit atau kartu debit dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Berikut ini cara mengamankan kartu kredit atau debit dari e-skimming:
Baca Juga: Meski Praktis, Simak 6 Bahaya Tarik Tunai di ATM tanpa Kartu Debit
Kesimpulannya, karena maraknya e-skimming, selalu antisipasi risiko-risiko tersebut di atas dengan menjaga keamanan dari dua hal berikut.
Jaga keamanan gadget yang dipakai untuk bertransaksi memakai kartu kredit atau debit dengan mengaktifkan antivirus dan hindari menginstal aplikasi sembarangan.
Lindungi kartu kredit dan debit dengan menjaga kerahasiaan data kartu dan menggunakan fitur kontrol kartu kredit dan debit di BCA mobile dan myBCA untuk menonaktifkan transaksi debit online jika sedang tidak digunakan.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar