GridFame.id - Ini alasan anak muda lebih susah ambil KPR ke bank.
Punya rumah di usia muda tentunya jadi pencapaian yang luar biasa.
Dalam hal ini, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) seringkali menjadi opsi utama bagi banyak orang.
Dengan KPR, kita bisa membeli rumah dengan cara kredit atau cicilan.
Meskipun demikian, ada tren yang menunjukkan bahwa anak muda menghadapi tantangan lebih besar dalam mengajukan KPR ke bank.
Beberapa waktu lalu, sempat heboh paylater bisa hambat anak muda untuk ambil KPR.
Namun, rupanya alasannya tak sesimpel gegara paylater, lo.
Ada beberapa faktor lain yang juga sangat berpengaruh terhadap disetujui atau tidaknya pengajuan KPR.
Artikel ini akan menggali beberapa alasan di balik kesulitan ini dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi impian kepemilikan rumah generasi muda.
Apa saja kira-kira?
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Berapa Persen DP KPR Agar Bisa Di ACC Meski Skor BI Checking Jelek?
Salah satu faktor utama yang menyulitkan anak muda dalam mengajukan KPR adalah pendapatan yang relatif rendah dibandingkan dengan biaya hidup dan harga properti yang terus meningkat.
Banyak anak muda baru memasuki dunia pekerjaan dengan gaji yang belum cukup untuk memenuhi syarat pinjaman KPR yang signifikan.
Anak muda seringkali berada di awal karir mereka, yang cenderung lebih tidak stabil dibandingkan dengan pekerja yang sudah berpengalaman.
Ketidakpastian dalam pekerjaan dapat menjadi hambatan dalam persetujuan KPR karena bank lebih suka melihat stabilitas pekerjaan untuk mengurangi risiko kredit.
Biaya hidup yang meningkat, terutama di kota-kota besar, dapat membuat anak muda kesulitan mengalokasikan dana untuk pembayaran cicilan KPR.
Biaya pendidikan, transportasi, dan gaya hidup juga menjadi faktor penting yang membatasi kemampuan mereka untuk mengajukan pinjaman yang lebih besar.
Baca Juga: Bayar Tepat Waktu Saja Gak Cukup! Ini Tips Pakai Paylater Agar Tetap Bisa Ajukan KPR ke Bank
Sebagian besar bank mensyaratkan uang muka sebagai syarat untuk mengajukan KPR.
Anak muda mungkin kesulitan untuk menyediakan jumlah uang muka yang signifikan karena keterbatasan tabungan mereka.
Bank cenderung menerapkan ketentuan kredit yang ketat, terutama setelah pengalaman krisis keuangan global.
Kriteria yang ketat ini membuat anak muda dengan riwayat kredit yang lebih pendek atau skor kredit yang rendah sulit untuk memenuhi persyaratan KPR.
Sebagian besar anak muda mungkin belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang proses pengajuan KPR dan persyaratan yang dibutuhkan.
Hal ini dapat membuat mereka merasa kewalahan dan enggan untuk mengajukan pinjaman.
Kondisi ekonomi global dan nasional yang tidak pasti dapat membuat bank lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman.
Faktor-faktor eksternal seperti pandemi, resesi, atau gejolak pasar dapat meningkatkan risiko kredit dan membuat anak muda lebih sulit mendapatkan persetujuan KPR.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Apakah Berpengaruh Terhadap SLIK OJK? Ini Sederet Risiko Membatalkan KPR setelah Akad Kredit
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar