GridFame.id - Salah satu fenomena yang jadi sorotan banyak orang adalah sosok owner brand skincare yang mendadak muncul memamerkan kekayaannya di media sosial.
Padahal, merk skincare mereka tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
Namun kelihatannya mereka sudah sangat sukses menjual skincare hingga memiliki rumah mewah dan suka berbagi kepada masyarakat sekitar.
Banyak yang kemudian menduga kalau bisnis skincare tersebut adalah hasil dari money laundering atau pencucian uang.
Pencucian uang adalah proses kompleks dan rahasia yang digunakan oleh individu, organisasi, atau bahkan pemerintah untuk menyamarkan asal-usul dana yang diperoleh secara ilegal, sehingga tampak sah.
Praktik ilegal ini merupakan ancaman serius terhadap sistem keuangan global, karena memungkinkan para pelaku kejahatan untuk menikmati hasil kejahatan mereka tanpa menarik kecurigaan.
Pencucian uang adalah proses mengubah uang "kotor" – dana yang diperoleh melalui kegiatan kriminal seperti perdagangan narkoba, korupsi, penipuan, atau cara lain yang ilegal – menjadi uang "bersih" dengan tampilan sah.
Tujuan utamanya adalah menjauhkan dana ilegal dari sumbernya, sehingga sulit bagi otoritas untuk melacak dan menghubungkannya kembali dengan kegiatan kriminal.
Tahapan Pencucian Uang:
1. Placement
Pada tahap ini, dana ilegal dimasukkan ke dalam sistem keuangan.
Baca Juga: Cicilan KPR Belum Lunas tapi Butuh Pinjaman? Begini Cara Mengajukan Refinancing di BCA
Ini dapat melibatkan menyetorkan uang tunai ke bank, membeli aset, atau menggunakan dana untuk perjudian.
2. Layering
Untuk lebih menyamarkan asal-usul uang, dilakukan lapisan-lapisan transaksi keuangan yang kompleks.
Ini dapat mencakup mentransfer dana antar rekening, membeli dan menjual surat berharga, atau melakukan transfer kawat internasional.
3. Integration
Pada tahap terakhir, uang yang telah "dibersihkan" diperkenalkan kembali ke dalam ekonomi, muncul sebagai pendapatan atau investasi yang sah.
Dana yang telah dicuci mungkin digunakan untuk membeli aset, berinvestasi dalam bisnis, atau melakukan pembelian bernilai tinggi.
Teknik yang Digunakan dalam Pencucian Uang:
1. Perusahaan Boneka (Shell Companies)
Pelaku kejahatan sering membentuk perusahaan boneka, yang hanya ada di atas kertas dan berfungsi sebagai kedok untuk melegitimasi transaksi ilegal mereka.
Entitas ini membuat sulit untuk melacak penerima sebenarnya dari dana tersebut.
Baca Juga: Meski Butuh Modal di Awal, Ini 5 Kelebihan Jadi Reseller Dibanding Dropshipper
Di sinilah diduga banyak bisnis skincare muncul dengan owner yang terlihat kaya raya.
2. Smurfing
Jumlah uang yang besar dibagi menjadi jumlah yang lebih kecil dan kurang mencurigakan untuk menghindari deteksi.
Transaksi-transaksi kecil ini kemudian dilakukan melalui berbagai saluran.
3. Pencucian Berbasis Perdagangan (Trade-Based Laundering)
Pelaku kejahatan memanipulasi transaksi perdagangan internasional dengan menetapkan harga terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk barang atau jasa.
Ini memungkinkan mereka untuk memindahkan uang melintasi batas tanpa menarik kecurigaan.
4. Kriptokurensi
Mata uang virtual, seperti Bitcoin, semakin banyak digunakan untuk pencucian uang karena sifat pseudonimnya.
Pelaku kejahatan memanfaatkan sistem terdesentralisasi untuk menyamarkan pergerakan dana.
Secara keseluruhan, pencucian uang adalah ancaman serius terhadap sistem keuangan global.
Upaya untuk melawan praktik ilegal ini memerlukan pendekatan berbagai arah yang melibatkan kerangka kerja hukum, kerjasama internasional, dan integrasi teknologi canggih.
Seiring dengan terus berkembangnya metode pelaku kejahatan, kewaspadaan dan inovasi terus diperlukan untuk tetap unggul dalam melawan pencucian uang.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Sebulan Bisa Dapat Rp 900 Ribuan, Begini Cara Agar Twitter Pribadi Menghasilkan Uang
Source | : | ChatGPT |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar