GridFame.id - Google mengumumkan bahwa mereka menutup 17 aplikasi pinjol.
Dilansir dari TechRadar, Google terpaksa menutup aplikasi pinjol tersebut setelah hasil penelitian siber dari ESET menemukan aplikasi berbahaya.
Aplikasi tersebut mencuri data pribadi korban dan mengancam dengan ejekan yang tidak masuk akal.
Penelitian tersebut menyebut banyak aplikasi berbahaya dengan sebutan SpyLoan.
Seluruh aplikasi tersebut dipromosikan lewat iklan sebagai layanan keuangan untuk pinjaman pribadi dengan iming-iming akses dana mudah dan cepat.
Sayangnya, ESET tidak menyebutkan nama-nama aplikasi pinjol tersebut.
Namun tim peneliti siber memperingatkan bahwa aplikasi tersebut sudah di-download lebih dari 12 juta dari Play Store.
Aplikasi ini juga didistribusikan melalui media sosial, toko pihak ketiga, dan berbagai situs web.
Ini artinya, jumlah unduhan kemungkinan akan jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.
SpyLoan sebenarnya bukan hal baru.
Namun para peneliti EST melihat perkembangan aplikasi berbahaya ini meningkat pada 2023.
Baca Juga: Pinjol Berani Sita KTP? Jangan Takut, Ini yang Harus Dilakukan Debitur Agar Identitasnya Tak Bocor
Mereka menyebut, mayoritas korban berada di Meksiko, India, Thailand, Indonesia, Nigeria, Filipina, Mesir, Vietnam, Singapura, Kenya, Kolombia, dan Peru.
ESET juga mengatakan bahwa aplikasi ini berhasil melewati perlindungan Google karena dikirimkan dengan kebijakan privasi yang sesuai, standar KYC yang diwajibkan, dan permintaan izin yang transparan.
Namun, mereka juga tertaut ke situs web yang jelas-jelas merupakan peniruan identitas perusahaan sebenarnya.
Setelah diinstal, aplikasi SpyLoan langsung meminta agar pengguna memberikan informasi pribadi seperti alamat, informasi kontak, bukti penghasilan, informasi rekening bank, serta foto kartu identitas bagian depan dan belakang.
Aplikasi itu juga menyedot data sensitif yang ada di perangkat korban seperti log panggilan, event kalender, informasi perangkat, daftar aplikasi yang diinstal, informasi jaringan Wi-Fi lokal, hingga metadata foto.
Selain itu, mereka juga mengincar daftar kontak, data lokasi pengguna, dan SMS.
"Setelah itu, operator aplikasi pinjol berbahaya akan memeras dan mengancam pengguna untuk segera membayar pinjaman, bahkan ketika pengguna tidak meminjam uang atau pinjamannya ditolak. Bahkan ada attacker yang mengancam akan membunuh keluarga pengguna," seperti dikutip dari Gizmodo, Selasa (13/12/2023).
Dari 18 aplikasi yang ditemukan, Google telah menghapus 17 aplikasi dari repositori aplikasinya.
Yang terakhir sekarang tersedia dengan serangkaian izin baru dan dengan demikian diizinkan untuk tetap ada.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar