GridFame.id - Membangun usaha memang bukan hal yang mudah.
Namun yang tak kalah sulit adalah mempertahankan usaha yang sudah berjalan.
Persaingan yang kompetitif ditambah banyak faktor lain bisa memicu usaha drop.
Tak sedikit yang akhirnya kalah dan harus gulung tikar.
Usaha tanpa perencanaan dan steategi yang matang juga bisa membawa kerugian.
Bukannya balik modal yang ada justru kehilangan lebih banyak uang.
Karena itu semua pemilik usaha harus menyadari pentingnya mengelola keuangan bisnis.
Bahkan untuk usaha rumahan atau usaha kecil sekalipun.
Bagi post-post pengeluaran supaya cash flow teratur.
Pahami juga biaya apa saja yang harus dikeluarkan secara rutin.
Simak ini dia 3 post biaya yang harus dikeluarkan rutin oleh pemilik usaha jika tak mau bangkrut.
Baca Juga: Mau Buka Bisnis Makanan? Begini Cara Menentukan Harga Jual Agar Tak Boncos di Tengah Jalan
Dilansir dari laman gobiz.co.id, setiap usaha perlu memiliki 3 post anggaran yaitu:
Biaya inventory atau biaya persediaan adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha ketika mengurus aset yang disimpan, akan digunakan, atau dijual.
Bentuknya bisa berupa barang jadi atau bahan baku produksi.
Persediaan produk bertujuan untuk mengantisipasi permintaan pelanggan yang tidak bisa ditebak.
Jika dikaitkan dengan bahan baku, pelaku usaha membeli persediaan lebih banyak karena biaya yang lebih murah.
Biaya inventory terdiri atas beberapa jenis sesuai kegunaannya, antara lain:
- Biaya pemesanan, yaitu biaya yang berkaitan dengan kegiatan pemesanan, mulai dari pertama kali order hingga barang tersebut tersedia di gudang.
- Biaya penyimpanan, yaitu biaya saat menyimpan barang maupun bahan baku setelah dipesan.
Biaya ini termasuk biaya asuransi, biaya keamanan, biaya penurunan harga, dan sebagainya.
- Biaya persiapan, yaitu biaya yang dikeluarkan saat proses produksi, di antaranya biaya mesin yang tak berfungsi, biaya persiapan tenaga kerja, dan biaya surat-menyurat.
Baca Juga: Liburan atau Mudik Kantong Tetap Aman, Ini Tips Kelola Keuangan saat Rayakan Tahun Baru
- Biaya kehabisan, yaitu biaya yang timbul apabila persediaan yang seharusnya dimiliki tidak lagi tersedia.
Biaya tersebut mencakup kehilangan pelanggan, kehilangan pemesanan khusus, dan sebagainya.
Biaya marketing atau disebut juga biaya pemasaran merupakan pos pengeluaran usaha yang harus diperhatikan pelaku usaha.
Biaya ini memiliki kaitan yang erat dengan pertumbuhan suatu usaha.
Aktivitas marketing juga berhubungan dengan konsumen sehingga biaya ini seringkali tidak bisa ditebak atau dikendalikan oleh pelaku usaha.
Secara umum, biaya marketing dapat dibagi dalam beberapa jenis, salah satunya biaya untuk mendapatkan pesanan.
Ini adalah pengeluaran dalam upaya memperoleh pesanan, misalnya membayar gaji sales, komisi penjualan, dan membayar promosi.
Jenis biaya marketing lain adalah untuk memenuhi pesanan.
Biaya tersebut digunakan untuk menyalurkan produk hingga tiba ke tangan konsumen.
Misalnya biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya angkutan, dan biaya penagihan.
Baca Juga: Mau Saldo Rekening Aman di Hari Tua? Ini Tips Kelola Keuangan Untuk Persiapan Masa Pensiun
Banyak yang belum tahu, promosi berbeda dengan marketing.
Biaya ini dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk membiayai kegiatan promosi produk sehingga bisa lebih dikenal oleh calon pelanggan secara luas.
Promosi adalah kegiatan yang dilakukan pelaku usaha untuk memperkenalkan produk sekaligus melakukan persuasi agar seseorang mau membeli produk untuk membuat penjualan meningkat.
Promosi meliputi lima elemen utama, yaitu periklanan, pemasaran langsung, penjualan personal, hubungan masyarakat, dan promosi penjualan.
Misalnya dengan mendaftar iklan di Instagram, Facebook dan media sosial lainnya.
Setelah mengetahui rincian biaya di atas, ada baiknya semua pemilik usaha mempersiapkan rencana keuangan yang baik.
Tujuannya agar tidak terjadi ketidakstabilan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan usaha.
Baca Juga: Begini Cara Atur Keuangan Setelah Bisnis Bangkrut Agar Bisa Pulih Lagi
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar