GridFame.id - Beberapa tahun terakhir jagat maya dihebohkan dengan fenomena frugal living.
Di mana para generasi millenial memamerkan kesuksesan mengelola keuangan dengan gaya hidup baru mereka.
Sontak gaya hidup frugal living pun viral dan menuai kontroversi.
Ada yang pro namun tak sedikit pula yang kontra.
Frugal living adalah konsep yang menuntut seseorang untuk hidup dengan cermat dan hemat dalam membelanjakan uangnya.
Secara sederhana frugal living sering dimaknai sebagai gaya hidup hemat atau irit terhadap pengeluaran agar dapat menabung lebih banyak.
Bahkan cenderung dinilai pelit oleh sebagian orang.
Tak heran jika di usia yang tergolong masih muda, para penganut frugal living sudah memiliki berbagai aset berharga.
Mulai dari rumah, kendaraan, dan berbagai aset bernilai lainnya.
Memang apa keuntungan menerapkan frugal living?
Simak ini dia 3 keuntungan menerapkan gaya hidup frugal living.
Baca Juga: Tips Cerdas Mengelola Utang Agar Keuangan Tetap Stabil dan Terhindar dari Telat Bayar
Dilansir dari laman resmi sahabatpegadaian.co.id, banyak manfaat menerapkan frugal living, antara lain:
Prinsip frugal living adalah hidup secukupnya tanpa menghabiskan dana untuk hal-hal yang tidak begitu diperlukan.
Gaya hidup hemat tersebut dapat mengurangi pengeluaran dan membuat pengelolaan keuangan lebih baik sehingga dana yang masuk ke kantong pun bisa dialokasikan dengan lebih baik ke hal-hal yang bermanfaat, seperti menabung dan investasi.
Prinsip frugal living adalah mengutamakan pemenuhan kebutuhan (need) daripada keinginan (want), hal itulah yang dinamakan dengan skala prioritas.
Skala prioritas digunakan untuk memastikan pemenuhan hal-hal berdasarkan urgency atau kepentingannya.
Adapun kebutuhan yang termasuk dalam prioritas tertinggi meliputi barang-barang pokok, seperti sembako, pakaian, dan tempat tinggal.
Hidup hemat mengutamakan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan prioritas, itu artinya masih ada sisa uang yang bisa disimpan sebagai dana darurat.
Kebiasaan menyisakan uang tersebut bisa menghindarkan Anda dari utang berlebih yang dapat menjadi risiko finansial apabila tidak dilunasi saat jatuh tempo.
Baca Juga: Jangan sampai Bikin Mental Drop! Ini Tips Biar Keuangan Tetap Stabil sebagai Sandwich Generation
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar