GridFame.id -
Penggunaan layanan paylater telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir karena kemudahan yang ditawarkannya kepada konsumen dalam melakukan pembayaran.
Paylater adalah suatu metode pembayaran di mana konsumen dapat membeli barang atau jasa terlebih dahulu dan melakukan pembayaran nanti pada waktu yang ditentukan, biasanya dalam jangka waktu tertentu setelah pembelian.
Salah satu keuntungan utama penggunaan paylater adalah kemudahan dalam berbelanja secara online.
Dengan paylater, konsumen dapat melakukan transaksi online tanpa harus membayar secara langsung.
Hal ini memberikan fleksibilitas kepada konsumen untuk membeli barang atau jasa yang mereka butuhkan tanpa harus langsung membayar secara tunai.
Selain itu, penggunaan paylater juga memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan tanpa harus menunggu hingga memiliki dana yang cukup.
Misalnya, jika seseorang mendapati suatu produk yang diinginkan tetapi belum memiliki cukup uang saat itu, paylater memungkinkan mereka untuk membelinya dan membayar di waktu mendatang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun, penggunaan paylater juga memiliki sisi risiko.
Salah satunya kemungkinan kreditnya bisa macet atau gagal bayar.
Ada beberapa penyebab yang membuat debitur menjadi kesulitan membayar tagihan.
Ujung-ujungnya menjadi kredit macet dan merusak skor BI Checking.
Baca Juga: Hati-hati Jangan Terlena! Simak 5 Modus Penipuan Paylater yang Bikin Debitur Dikejar Debt Collector
Pertama, penggunaan Paylater seringkali membuat konsumen terjebak dalam lingkaran utang yang terus-menerus.
Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan membuat beberapa individu menjadi kecanduan menggunakan sistem ini tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial mereka.
Akibatnya, mereka mungkin berakhir dengan utang yang sulit untuk dilunasi.
Banyak pengguna Paylater yang kurang memahami atau tidak memperhatikan sepenuhnya syarat dan ketentuan yang terkait dengan layanan ini.
Mereka mungkin tidak menyadari bahwa pembelian yang mereka lakukan dengan menggunakan Paylater harus segera dilunasi dalam jangka waktu tertentu.
Kurangnya kesadaran akan bunga dan biaya terkait dapat menyebabkan beban finansial yang tak terduga.
Kondisi ekonomi yang tidak stabil, terutama di masa-masa sulit seperti pandemi, juga dapat menjadi penyebab kredit macet.
Banyak orang yang pada awalnya menggunakan Paylater dengan lancar, namun kemudian mengalami kesulitan keuangan karena hilangnya pekerjaan atau penurunan pendapatan.
Baca Juga: Lebih Hemat Mana, Pakai Paylater Atau Kartu Kredit Saat Liburan?
Penawaran diskon atau promosi yang seringkali disertai dengan penggunaan Paylater dapat membuat konsumen tergoda untuk melakukan pembelian yang sebenarnya melebihi kemampuan keuangan mereka.
Meskipun tampak menguntungkan di awal, hal ini dapat berujung pada kesulitan melunasi kewajiban pembayaran.
Ada juga faktor perilaku konsumtif yang tidak terkendali yang dapat menyebabkan penggunaan Paylater menjadi kredit macet.
Beberapa individu cenderung terjebak dalam pola belanja impulsif, tanpa mempertimbangkan apakah mereka benar-benar membutuhkan barang atau layanan yang dibeli.
Banyak pengguna Paylater tidak memperhatikan dampak jangka panjang dari penggunaan layanan ini terhadap keuangan mereka. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa utang yang terakumulasi dari pembelian menggunakan Paylater dapat memengaruhi nilai kredit mereka di masa depan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Apakah GoPayLater Bisa Dinonaktifkan? Simak Cara Aturnya di Sini
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar