GridFame.id - Penipuan lowongan pekerjaan di luar negeri merupakan ancaman serius bagi para pencari kerja yang berharap untuk meningkatkan taraf hidup mereka melalui peluang kerja di negara lain.
Meskipun banyak lowongan pekerjaan yang sah dan memberikan peluang nyata, terdapat pula banyak penipuan yang memanfaatkan keinginan dan kebutuhan para pencari kerja.
Salah satu modus operandi yang umum adalah dengan menawarkan pekerjaan yang menjanjikan imbalan yang tinggi namun ternyata palsu.
Para pelaku penipuan ini seringkali menggunakan metode yang canggih dan sulit terdeteksi untuk menarik korban.
Modus operandi penipuan lowongan pekerjaan di luar negeri seringkali dimulai dengan mempromosikan pekerjaan melalui situs web atau media sosial yang terlihat profesional dan meyakinkan.
Para pelaku penipuan ini mungkin akan meminta biaya pendaftaran atau biaya administrasi dari para calon pelamar sebagai syarat untuk melamar pekerjaan tersebut.
Mereka juga bisa menggunakan surat kontrak palsu atau dokumen palsu lainnya untuk membuat penawaran pekerjaan mereka terlihat sah dan meyakinkan.
Seringkali para pelaku penipuan akan menjanjikan imbalan yang sangat besar atau manfaat yang tidak realistis sebagai cara untuk menarik minat para pencari kerja.
Dalam beberapa kasus, para penipu mungkin juga menggunakan identitas palsu atau menyamar sebagai perusahaan yang terkenal untuk meningkatkan kepercayaan korban.
Belum lama ini, dua orang terkena kasus penipuan loker di luar negeri.
Mereka bahkan terkena denda hingga Rp 30 juta dan diancam bakal dijual.
Baca Juga: Niat Sedekah Malah Bubrah! Waspada, Ini Modus Penipuan yang Sering Terjadi saat Bulan Puasa
Melansir dari Serambinews.com, M Arif (20) asal Aceh Timur dan Muslahuddin (21) asal Bireuen, tidak pernah menyangka akan menjadi korban penipuan kerja di negeri orang, yakni Laos.
Keduanya menerima ajakan bekerja sebagai operator di sebuah perusahaan investasi laos.
Mereka sempat mendapat uang sebanyak Rp 10 juta sebagai biaya transport.
Namun setelah beberapa hari di sana dan khususnya setelah mendapat briefing soal kerja, mereka mulai sadar jika mereka akan dipekerjakan sebagai scammer oleh perusahaan investasi bodong di Laos.
Arief dan Muslahuddin serta beberapa pekerja asal Aceh lain harus mencari target warga Indonesia dan menipunya.
Para korban tidak mampu bekerja serta tidak mencapai target sehingga gaji tidak bayarkan, bahkan mendapat denda sekitar Rp 30 juta bahkan diancam bakal dijual ke Myanmar.
Akhirnya, mereka dibantu oleh keluarga M Arief dan Muslahuddin.
Berikut ini merupakan ciri-ciri lowongan pekerjaan di luar negeri:
1. Jika tawaran pekerjaan terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, misalnya gaji yang sangat tinggi dengan sedikit atau tanpa pengalaman, maka mungkin itu adalah penipuan.
2. ika perusahaan meminta pembayaran di muka untuk melamar atau memproses aplikasi pekerjaan, ini bisa menjadi tanda penipuan.
3. Jika komunikasi awal dengan perusahaan dilakukan melalui email pribadi seperti Gmail atau Yahoo, bukan melalui domain resmi perusahaan, maka itu bisa menjadi tanda penipuan.
Baca Juga: Waspada Penipu Berkeliaran, Ini Tips Aman Transaksi Perbankan di Tempat Umum
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar