Bank biasanya akan mengirimkan surat peringatan pertama kepada debitur yang telah melewatkan pembayaran atau memiliki tunggakan.
Surat ini berisi peringatan resmi mengenai keterlambatan pembayaran dan mengingatkan debitur tentang konsekuensi yang mungkin terjadi jika masalah ini tidak segera diatasi.
Jika surat peringatan awal tidak direspons, bank kemungkinan akan menghubungi debitur melalui panggilan telepon.
Tujuan panggilan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang alasan keterlambatan pembayaran, memberikan solusi yang mungkin, dan memberikan kesempatan bagi debitur untuk menjelaskan situasinya.
Jika tidak ada tanggapan dari debitur setelah panggilan telepon, bank akan mengirimkan surat peringatan lanjutan.
Surat ini mungkin lebih tegas dan dapat mencantumkan sanksi atau konsekuensi yang akan diterapkan jika pembayaran tidak segera dilakukan.
Baca Juga: Bunganya Lebih Tinggi Dari Pinjol, Ini Ciri-ciri Bank Emok PNM Mekaar
Bank dapat memilih untuk mengalihkan penagihan kepada agen penagihan eksternal jika upaya internal tidak membuahkan hasil.
Agen penagihan ini dapat menggunakan metode lebih agresif untuk mendapatkan pembayaran, meskipun hal ini dapat merugikan reputasi debitur.
Bank dapat menerapkan penalti dan biaya tambahan sebagai konsekuensi dari keterlambatan pembayaran.
Ini bisa mencakup bunga tambahan, biaya keterlambatan, atau biaya administrasi lainnya yang dapat meningkatkan beban keuangan debitur.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar