Biasanya, dana talangan ditawarkan oleh perusahaan kepada karyawannya sebagai bagian dari paket manfaat karyawan.
Model bisnisnya adalah perusahaan memberikan dana kepada karyawan, yang kemudian akan dikembalikan saat gaji resmi diterima.
Pinjol: Ini adalah layanan yang memungkinkan individu untuk meminjam uang dalam jumlah kecil hingga menengah melalui platform digital.
Biasanya, pinjol tidak memerlukan jaminan dan memiliki proses pengajuan yang cepat dan mudah.
Model bisnis pinjol melibatkan pemberian pinjaman kepada individu dengan bunga dan biaya administrasi tertentu.
Dana Talangan: Risiko dalam dana talangan umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pinjol karena dana yang diberikan adalah sebagian dari gaji yang akan diterima.
Karyawan sudah memiliki jaminan penghasilan, yaitu gaji mereka sendiri.
Oleh karena itu, risiko gagal bayar relatif rendah karena dana akan dikembalikan dari gaji karyawan pada saat yang telah ditentukan sebelumnya.
Baca Juga: Marak Penipuan DC Pinjol Bodong saat Ramadhan, Ini Ciri-Cirinya!
Pinjol: Pinjol memiliki risiko yang lebih tinggi karena seringkali tidak ada jaminan yang diperlukan untuk mengamankan pinjaman tersebut.
Banyak pinjol menawarkan pinjaman tanpa jaminan, yang berarti jika peminjam gagal membayar, mereka tidak memiliki aset yang dapat diambil oleh pemberi pinjaman sebagai jaminan.
Selain itu, bunga dan biaya tambahan yang tinggi juga dapat membuat peminjam terjebak dalam siklus utang yang berat.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar