1. Tangible Asset: Emas fisik, seperti koin dan batangan, adalah aset yang bisa Anda pegang dan lihat.
Ini memberikan rasa kepastian dan kepercayaan kepada investor.
2. Perlindungan Inflasi: Emas fisik telah terbukti menjadi perlindungan terhadap inflasi selama berabad-abad karena nilainya cenderung bertahan atau bahkan meningkat saat nilai mata uang turun.
3. Koleksi: Koin emas kuno atau edisi terbatas dapat memiliki nilai koleksi yang signifikan di atas nilai intrinsiknya.
1. Biaya Penyimpanan dan Asuransi: Emas fisik memerlukan biaya penyimpanan dan asuransi tambahan untuk melindunginya dari pencurian atau kerusakan.
2. Kemungkinan Pemalsuan: Investor harus waspada terhadap pasar yang tidak diatur dan memeriksa keaslian setiap pembelian dengan hati-hati.
3. Kurangnya Likuiditas: Memperdagangkan emas fisik mungkin tidak secepat atau sesederhana dengan emas digital.
Anda mungkin perlu mencari pembeli atau pedagang yang tepat untuk menjualnya dengan harga yang wajar.
Baca Juga: Investasi Perhiasan Emas Kuning dan Emas Putih, Mana yang Lebih Menguntungkan?
- Aksesibilitas dan Likuiditas: Emas digital memungkinkan investor untuk membeli, menjual, dan memperdagangkan emas dengan cepat dan mudah melalui platform online.
- Biaya Penyimpanan Rendah: Tidak seperti emas fisik, emas digital tidak memerlukan biaya penyimpanan fisik. Ini dapat mengurangi biaya investasi jangka panjang.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar