Selain itu, membuat daftar anggaran sajian Lebaran juga penting dilakukan.
"Makanan lebaran, kue kering, makanan besar, harus diperhatikan. Kan, sudah tahu harga pada naik, kalau enggak dibuat menu secara detail sesuai kebutuhan, otomatis biaya makanan lebaran akan jadi penyebab kebocoran keuangan," kata Rista.
Ada juga beberapa pengeluaran yang wajib dipertimbangan selain kebutuhan di atas, yakni biaya transportasi, asuransi umum, kesehatan, maupun asuransi jiwa.
Setelah membuat daftar biaya kebutuhan, yang selanjutnya harus dilakukan untuk mengatur THR adalah membuat budgeting.
Kata Rista, "Budgeting dibuat agar arus kas bulanan tidak minus dan untuk melihat seberapa besar dana yang dialokasikan untuk menabung dan berinvestasi."
Dalam membuat budgeting, akan lebih mudah jika kita mencatat terlebih dahulu sumber pemasukan dan pos pengeluaran.
Untuk pemasukan, apakah hanya dari penghasilan aktif atau ada penghasilan investasi dan penghasilan pasif.
Kemudian untuk menentukan pos pengeluaran, ada rumus yang bisa diterapkan, yaitu: pos wajib, butuh, dan ingin. Jangan sampai dibalik-balik karena akan mengubah rencana keuangan.
"Rumusnya wajib, butuh, dan ingin. Pertama kewajiban, kemudian kebutuhan, baru keinginan. Kalau bisa, saat membuat anggaran harus surplus. Kalau belum, ya, setidaknya bisa seimbang. Jadi yang wajibnya terlaksana, kebutuhannya ada, dan keinginannya juga ada," imbuh Rista.
Untuk pos wajib adalah pengeluaran yang memang harus dikeluarkan setiap bulannya, seperti pajak dan potongan, cicilan dantagihan, donasi, amal, serta zakat.
Untuk pos butuh adalah pengeluaran yang merupakan kebutuhan, seperti premi asuransi, investasi dan tabungan, dan pengeluaran bulanan.
Untuk pos ingin, yakni pengeluaran berdasarkan keinginan seperti pengeluaran pribadi maupun hiburan.
Source | : | Parapuan |
Penulis | : | Intan Yusan S |
Editor | : | Intan Yusan S |
Komentar