GridFame.id - Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Kewajiban ini tidak melihat faktor kecil atau besarnya fisik, laki-laki atau perempuan, status merdeka atau seorang hamba sahaya.
Hal tersebut merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar ra.,
“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah (berbuka) sehabis Ramadhan, sebanyak satu sha’ kurma, atau satu sha’ gandum, atas budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil, dan orang dewasa yang muslim.”
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjelaskan bahwa zakat fitrah atau zakat al-fitr merupakan salah satu jenis zakat yang diwajibkan kepada setiap manusia, baik lelaki dan juga perempuan muslim.
Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, pembayaran zakat fitrah ini dilakukan pada bulan Ramadhan dalam menyambut Idul Fitri.
Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra.
Dalam prinsipnya, zakat fitrah wajib untuk dibayarkan sebelum salat Idul Fitri dilangsungkan.
Prinsip tersebut juga yang jadi faktor pembeda dari zakat fitrah dengan zakat lainnya.
Lalu apakah janin di kandungan dan bayi baruahir wajib bayar zakat?
Simak begini penjelasannya.
Baca Juga: Segini Besaran Zakat Fitrah 2024 Untuk Jakarta, Bandung, dan Wilayah Lain di Indonesia
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hasanuddin Abdul Fatah mengatakan, bayi yang baru lahir wajib dikeluarkan zakat fitrahnya.
"Anak yang lahir sebelum azan Maghrib 1 Syawal (Idul Fitri) wajib dikeluarkan zakat fitrahnya," ujar Hasanudin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu, (24/4/2021).
Sementara itu, Direktur Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Arifin Purwakananta juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu bayi yang baru lahir wajib dibayarkan zakat fitrahnya.
"Selama itu sudah bernyawa diperintahkan untuk berzakat fitrah, diwajibkan zakat fitrah," ujar Arifin saat dihubungi secara terpisah, Sabtu (24/4/2021).
Lalu dikutip dari rumahzakat.org.id, para ulama sudah sepakat jika janin yang masih ada di dalam kandungan tidak wajib dikeluarkan zakat fitrahnya.
Hal itu karena janin yang ada di perut belum memiliki kewajiban dan belum jelas apakah kelak janin tersebut akan lahir hidup ke dunia atau misalnya tidak.
“Para ulama telah sepakat bahwa tidak ada kewajiban zakat bagi janin yang berada di perut ibunya,” ungkap Imam Ibnu Mundzir. Hal selaras juga disampaikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, bahwa memang tidak ada kewajiban zakat fitrah bagi janin dalam kandungan.
Namun, menurut ulama dari Mazhab Hanabilah membolehkan mengeluarkan zakat fitrah bagi janin dalam kandungan berdasarkan dalil dari sebuah atsar Utsman bin Affan yang mengeluarkan zakat fitrah bagi janin dalan kandungan.
Selain itu, menurut Syarh Mumti, janin yang boleh dikeluarkan zakat fitrahnya asalkan usia janin sudah menginjak empat bulan.
Hal tersebut berdasar pada ruh yang sudah ditiupkan kepada janin yang sudah memasuki usia empat bulan.
Semoga informasi ini dapat membantu.
Baca Juga: Dijamin Amanah, Begini Cara Bayar Zakat Fitrah Online Lewat Aplikasi Jenius
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar