GridFame.id - Pinjaman online merupakan layanan keuangan yang memungkinkan individu untuk mengajukan pinjaman melalui platform digital.
Prosesnya biasanya cepat dan mudah, seringkali hanya membutuhkan beberapa langkah sederhana seperti mengisi formulir aplikasi dan mengunggah dokumen yang diperlukan.
Hal ini menjadikan pinjaman online sangat menarik bagi banyak orang yang membutuhkan dana cepat tanpa harus melalui proses yang rumit seperti yang biasanya terjadi di bank konvensional.
Salah satu keunggulan utama dari pinjaman online adalah kemudahan akses.
Dengan hanya memerlukan koneksi internet, seseorang dapat mengajukan pinjaman kapan saja dan di mana saja.
Ini memungkinkan individu untuk memperoleh dana darurat atau memenuhi kebutuhan finansial mendesak tanpa harus menunggu berhari-hari atau berjam-jam di bank.
Namun, di balik kemudahan dan kenyamanannya, pinjaman online juga memiliki sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan dengan serius.
Tingginya suku bunga seringkali menjadi perhatian utama, dengan beberapa platform pinjaman online menetapkan suku bunga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional.
Ini dapat membuat individu terjebak dalam utang yang sulit untuk dilunasi.
Akhirnya berujung gagal bayar dan kena teror dari debt collector.
Sempat marak gerakan gagal bayar pinjol, benarkah membuat bisnis pinjaman online merugi hingga miliaran?
Baca Juga: Mau Ambil Pinjaman di Pinjol? Kalau yang Cirinya Begini Sudah Pasti Ada DC Lapangannya
Berdasarkan survey dari berbagai sumber, tahun lalu sebetulnya bisnis pinjol mengalami keuntungan yang besar.
Pada tahun 2023, laba terkecil pada 2023 yakni Januari Rp 40,58 miliar dan tertinggi pada November Rp 608,21 miliar.
Sepanjang tahun 2023 mencatatkan laba besar hingga Rp 4,43 triliun.
Sayangnya, industri fintech lending atau pinjol merugi Rp 135,61 miliar pada Januari 2024.
Hal ini kemungkinan dikarenakan banyaknya debitur yang melakukan galbay pinjol.
Apalagi sempat ramai di media sosial soal gerakan galbay pinjol.
Padahal galbay pinjol bisa memberikan dampak buruk, apa saja?
1. Salah satu risiko terbesar dari gagal membayar pinjol adalah kemungkinan aset seseorang disita sebagai jaminan pembayaran.
2. Gagal membayar pinjol seringkali akan menyebabkan akumulasi denda dan biaya tambahan.
3. Beberapa pinjol meminta izin untuk mengakses rekening bank peminjam.
4. Jika peminjam terus gagal membayar pinjol, pinjol dapat menggunakan agen penagih utang untuk mengumpulkan pembayaran.
5. Gagal membayar pinjol dapat memiliki dampak negatif pada skor kredit seseorang.
Baca Juga: Jangan Tertipu, Ini Daftar Pinjol yang Berizin OJK Terbaru April 2024
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar