"Ada toleransi kulit manusia, umumnya pada pH 6-8,5. Jadi, pencampuran yang dimaksud sabun cuci piring dengan detergen kurang bermanfaat untuk proses pencucian," ujar Budiawan.
Selain itu, Budiawan menjelaskan bahwa yang perlu diperhatikan adalah komposisi sabun cuci piring yang tidak mengandung Alkil Benzen Sulfonat (ABS).
"ABS ini yang berbahaya bagi lingkungan," kata dia.
Adapun Budiawan menyarankan, jika tidak ingin mengalami iritasi pada kulit baiknya proses pencucian menggunakan detergen pakaian dilakukan di mesin cuci.
Meski demikian, ia tidak menyarankan untuk mencampurkan detergen pakaian dengan sabun cuci piring guna mendapatkan pakaian lebih bersih.
Seorang ahli kebersihan atas nama Mrs D dalam akun Instagram @mrs.ds.cleaning.reviews menjelaskan, sabun cuci piring sebenarnya dapat digunakan.
“Mesin cuci akan dipenuhi oleh busa, yang akan mengalir dari laci mesin cuci. Sementara itu, detergen didesain secara khusus untuk mesin cuci. Inilah mengapa kamu tidak mendapatkan busa yang berlebih,” tutur Mrs D.
Co-founder The Funky Appliance Company yakni Sadie Sillett pun menuturkan hal yang sama.
Sabun cuci piring sebaiknya tidak digunakan untuk mencuci pakaian maupun membersihkan tabung mesin cuci.
Sillett melanjutkan, hal tersebut adalah ide yang buruk lantaran banyaknya busa yang dihasilkan sabun cuci piring berpotensi untuk keluar dari mesin cuci dan membanjiri lantai rumah.
“Tetap gunakan deterjen untuk cucianmu. Cara terbaik untuk membersihkan mesin cuci adalah dengan menambahkan beberapa cangkir cuka putih ke baki deterjen, dan jalankan siklus panas. Kamu dapat mengulangi cara ini dengan menambahkan soda kue juga,” kata Sillett.
Baca Juga: Jangan Ngide Cuci dan Setrika Uang Demi Kasih THR Kalau Tak Mau Begini Akhirnya
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar