Para penipu akan membuat situs web palsu atau mengirimkan email kepada calon korban dengan menawarkan beasiswa yang menjanjikan.
Mereka mungkin meminta informasi pribadi seperti nomor kartu identitas, nomor rekening bank, atau bahkan uang muka sebagai syarat pendaftaran.
Setelah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, penipu akan menghilang dan meninggalkan korban tanpa apa pun.
Mereka mungkin menjanjikan bahwa biaya ini akan dikembalikan jika calon penerima beasiswa diterima.
Namun, dalam banyak kasus, biaya tersebut tidak pernah dikembalikan, dan beasiswa itu sendiri mungkin tidak pernah ada.
Modus penipuan lainnya melibatkan memberikan informasi palsu tentang kriteria atau syarat-syarat beasiswa.
Para penipu dapat mengklaim bahwa mereka memiliki akses eksklusif ke beasiswa tertentu atau bahwa mereka memiliki hubungan khusus dengan lembaga penyedia beasiswa.
Mereka kemudian meminta pembayaran untuk "membantu" calon penerima beasiswa mengakses kesempatan tersebut.
Beberapa penipu mungkin menawarkan "beasiswa" yang sebenarnya adalah program pelatihan atau kursus yang memerlukan pembayaran.
Mereka dapat menggunakan istilah "beasiswa" untuk menarik perhatian orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan, tetapi pada akhirnya, itu hanya trik untuk menghasilkan uang bagi penipu.
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Ayudya Winessa |
Komentar