GridFame.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, penyebab cuaca panas di Indonesia saat ini adalah posisi semu matahari yang berada dekat Khatulistiwa.
Kondisi ini, diprediksi berlangsung hingga Agustus 2024 mendatang, dikutip dari Kompas.com (28/4/2024).
Untuk itu, kita perlu cerdas saat membeli baju supaya tetap nyaman.
Ada beberapa bahan baju yang perlu kita hindari karena bukannya nyaman, kita bisa jadi 'matang'.
Soalnya beberapa bahan baju ini justru menangkap panas yang bisa membuat kita kegerahan dan berkeringat.
Berikut sejumlah bahan baju yang sebaiknya dihindari saat cuaca panas, seperti dilansir dari Elle.
Bahan yang terkenal anti kusut ini, tidak direkomendasikan saat cuaca panas lantaran menyebabkan pemakainya berkeringat.
Bahan dasar kain yang diperkenalkan pada 1950 ini, bersifat tahan air sehingga tidak bisa menyerap kelembapan.
Kondisi ini membuat pemakainya bisa terjebak keringat seharian saat cuaca panas.
Namun demikian, bahan poliester punya sejumlah keunggulan seperti anti kusut, dan awet.
Baca Juga: Indonesia Masuk Musim Kemarau, Siapkan 8 Hal Ini Supaya Pengeluaran Tak Berlebihan Karena Cuaca
Nilon merupakan bahan sintetis yang dapat menyerap keringat.
Oleh sebab itu, bahan ini banyak dijumpai pada baju olahraga.
Namun demikian, baju berbahan nilon bukan pilihan terbaik saat cuaca panas.
Meskipun menyerap keringat, bahan nilon tetap mempertahankan bau, dapat menyebabkan lecet, dan memiliki kemampuan bernapas yang sangat rendah.
Adapun maksud kain yang bisa bernafas adalah, kain yang memungkinkan kelembapan berpindah dari dalam kain ke luar.
Sebaliknya, kain yang tidak bisa bernapas seperti nilon berarti punya kelembapan kurang bagus sehingga terasa lebih panas saat dipakai.
Serupa dengan nilon, bahan acrylic juga terasa lebih panas saat dipakai dan bersifat abrasif.
Bahan sintetis ini, memiliki kemampuan menyerap kelembapan yang tinggi, menahan air, dan sangat mudah diregangkan.
Namun demikian, elemen synthetic polyacrylonitrile polymer dalam acrylic, menjadikannya salah satu kain dengan sirkulasi udara terburuk di dunia.
Baca Juga: Mumpung Lagi Musim, Ini 6 Ide Jualan Berbahan Utama Alpukat yang Enak Dikonsumsi saat Buka Puasa
Baju atau bawahan berbahan denim, sangat cocok dipakai santai saat cuaca panas.
Namun demikian, bahan ini bersifat anti keringat karena tidak dapat bernapas atau melar.
Bahan denim tidak memungkinkan adanya sirkulasi udara sehingga sebaiknya dihindar saat cuaca terik.
Memakai denim di tengah terik matahari berpotensi menyebabkan keringat berlebih hingga kulit lecet.
Bahan yang sebaiknya dihindari saat cuaca panas selanjutnya adalah fleece.
Sebab, bahan fleece berasal dari poliester sehingga dapat kelembapan dan tidak bernapas.
Oleh sebab itu, sebaiknya hindari baju bahan fleece saat cuaca panas demi kenyamanan.
Terbuat dari kulit binatang, bahan baju yang satu ini cukup tebal sehingga kurang nyaman dipakai saat cuaca panas.
Namun, jika kamu ingin pakai bahan kulit maka pertimbangkan baju kulit bergaya vintage, longgar, dan ringan.
Misalnya, celana pendek atau kulot.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Baju Kantor Wanita Simpel dan Nyaman, Harganya Pas di Dompet Kok!
Meskipun ringan, namun bahan rayon terbuat dari serat sintetis, sama seperti poliester.
Material kain rayon meliputi campuran dari kapas, bubur kayu, dan serat alami atau material sintetis lainnya.
Serupa dengan poliester, bahan ini lebih cenderung tidak mampu menyerap air.
Baca Juga: 7 Tips Mengelola Pinjaman Uang di Bank Agar Tak Berakhir Galbay
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar