GridFame.id - Ini dia beberapa fakta terkait investasi properti yang wajib dipahami baik-baik sedari awal.
Investasi dalam properti, khususnya rumah, sering kali dipandang sebagai langkah yang cerdas untuk mencapai kestabilan keuangan jangka panjang.
Soalnya, harga rumah bisa naik tiap tahun, terlebih jika lokasinya strategis.
Selain dijual, rumah juga bisa jadi passive income jika dikontrakkan.
Tak heran banyak yang tertarik dengan investasi yang satu ini.
Namun, di balik citra yang bersinar dari keuntungan apresiasi nilai dan pendapatan sewa yang stabil, ada sejumlah fakta menarik yang sering luput dari perhatian banyak orang.
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam ke dunia investasi rumah, membongkar mitos, dan mengungkap fakta-fakta yang jarang diketahui.
Siapkan diri Anda untuk mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana investasi properti benar-benar berfungsi dan bagaimana Anda dapat mengoptimalkan strategi investasi Anda.
Mari kita mulai dengan memecah beberapa prasangka dan menggali lebih dalam ke dalam esensi investasi properti yang sebenarnya.
Apa saja kira-kira?
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Ada Cashback Sampai 3 Juta! Begini Cara Beli SBN Seri ST012 di BRImo untuk Investasi
Banyak orang tahu bahwa properti memiliki potensi untuk mengalami apresiasi nilai dari waktu ke waktu.
Namun, yang mungkin tidak semua orang sadari adalah bahwa sebagian besar kenaikan nilai properti disebabkan oleh kenaikan nilai tanah, bukan struktur bangunan itu sendiri.
Oleh karena itu, lokasi menjadi faktor kunci dalam menentukan apakah sebuah investasi properti akan menguntungkan atau tidak.
Investasi rumah tidak hanya menghasilkan keuntungan dari apresiasi nilai, tetapi juga dari pendapatan sewa.
Sementara biaya-biaya seperti pajak properti, asuransi, dan perawatan mungkin harus dikeluarkan, pendapatan sewa dapat memberikan aliran kas pasif yang stabil bagi pemilik properti.
Salah satu keunggulan utama dari investasi properti adalah kemampuannya untuk menggunakan leverage.
Dengan menggunakan pinjaman untuk membeli properti, investor dapat meningkatkan potensi pengembalian mereka.
Baca Juga: Ciri-Ciri Modus Penipuan Investasi Berkedok Arisan yang sering menjebak Ibu rumah tangga
Misalnya, jika seorang investor membeli properti senilai $200.000 dengan membayar uang muka sebesar $40.000 dan mendapatkan pinjaman sebesar $160.000, dan properti tersebut mengalami apresiasi nilai sebesar 5%, investor akan mendapatkan keuntungan sebesar 25% dari investasi awal mereka.
Di banyak negara, ada berbagai insentif pajak yang tersedia bagi pemilik properti.
Misalnya, beberapa negara memberikan potongan pajak untuk pemilik rumah yang memanfaatkan hipotek, sementara yang lain memberikan insentif untuk pembaruan energi yang efisien.
Memahami insentif-insentif ini dapat membantu investor mengoptimalkan keuntungan mereka dari investasi properti.
Meskipun investasi properti sering dianggap sebagai investasi yang relatif aman, penting untuk diingat bahwa tidak ada investasi yang bebas risiko.
Properti dapat terpengaruh oleh berbagai faktor eksternal seperti kondisi pasar, perubahan regulasi, dan kejadian alam.
Selain itu, likuiditas properti relatif rendah, yang berarti sulit untuk menjual properti dengan cepat jika dibutuhkan.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: 5 Risiko Investasi P2P Lending Meski Potensi Kuntungannya Besar
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar