GridFame.id - Ini dia beberapa penyebab banyak mahasiswa terjerat utang paylater.
Di balik kegemilangan kampus dan semangat pembelajaran, ada fenomena yang cukup mengkhawatirkan sedang terjadi di kalangan mahasiswa: utang paylater.
Anda tentunya sudah tak asing lagi dengan paylater.
Paylater merupakan fitur yang memungkinkan penggunanya untuk belanja bayar nanti.
Fitur atau aplikasi paylater bisa digunakan untuk belanja online maupun offline.
Di tengah maraknya inovasi finansial digital, banyak mahasiswa terjebak dalam jerat utang yang sulit dilepaskan.
Pertanyaannya, mengapa?
Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam untuk memahami alasan di balik fenomena ini dan mencari solusi untuk mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi oleh generasi muda kita.
Mari kita mulai dengan membongkar misteri di balik utang paylater di kalangan mahasiswa.
Apa saja kira-kira?
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Begini Cara Daftar dan Pakai Kredivo Untuk Nikmati Fitur Tokopedia Paylater
Salah satu alasan utama di balik popularitas paylater di kalangan mahasiswa adalah kemudahan aksesnya.
Dengan hanya beberapa klik, mereka bisa mendapatkan barang atau layanan yang diinginkan tanpa harus memiliki uang tunai secara langsung.
Platform paylater hadir dengan penawaran yang menggiurkan dan proses aplikasi yang cepat.
Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi mahasiswa yang seringkali terbatas dalam hal keuangan.
Banyak mahasiswa tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang manajemen keuangan.
Mereka mungkin belum diajarkan tentang pentingnya mengelola uang secara bijaksana, termasuk risiko-risiko yang terkait dengan utang.
Akibatnya, mereka cenderung tidak menyadari konsekuensi jangka panjang dari penggunaan paylater dan mudah terjebak dalam spiral utang.
Baca Juga: Mau Hapus Spaylater tapi Gagal Terus? Coba Cek, Ini 7 Penyebab Utamanya
Bagi sebagian besar mahasiswa, pendapatan terbatas adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Sementara biaya hidup dan kebutuhan akademik terus meningkat, pendapatan mereka seringkali tidak sebanding.
Dalam situasi seperti ini, paylater bisa menjadi pilihan yang menarik karena memberi mereka akses segera tanpa memikirkan ketersediaan dana saat ini.
Dunia konsumerisme yang didorong oleh media sosial dan budaya pop membuat mahasiswa rentan terhadap godaan untuk memiliki barang-barang terbaru dan gaya hidup yang glamor.
Paylater memberi mereka kesempatan untuk "hidup seperti selebriti" tanpa memikirkan konsekuensinya.
Tekanan dari teman sebaya dan ekspektasi sosial juga dapat mendorong mahasiswa untuk mengambil utang demi menjaga penampilan sosial mereka.
Bagi beberapa mahasiswa, terutama yang tidak memiliki akses ke fasilitas perbankan tradisional atau tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kartu kredit, paylater mungkin satu-satunya opsi yang tersedia untuk mendapatkan barang atau layanan dengan pembayaran nanti.
Kurangnya alternatif yang aman dan terjangkau bisa memaksa mereka untuk mengandalkan paylater sebagai solusi cepat.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Akun Traveloka Paylater yang Diblokir Karena Telat Membayar Tagihan
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar