GridFame.id - Saat ini, utang piutang sudah jadi hal yang lumrah.
Banyak sekali orang yang berutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kebutuhan konsumtif.
Saat ini, masyarakat dimudahkan dengan adanya pinjaman online atau pinjol.
Pinjol ini bisa memberikan pinjaman dengan cepat dan syarat untuk mengajukannya juga relatif lebih murah dibanding pinjaman lainnya.
Pinjol ini sering kali digunakan banyak orang untuk memenuni kebutuhan konsumtifnya.
Misalnya beli pakaian, skincare, kosmetik, atau tiket kendaraan.
Ketika kita ambil pinjaman konsumtif, ada risiko terlilit utang yang menanti.
Banyak yang nekat mengambil pinjaman konsumtif dengan alasan sudah siapkan rencana pelunasan dengan baik.
Sayangnya, meski sudah punya rencana pelunasan yang baik, risimo terlilit utangnya masih sangat tinggi, lo.
Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa pinjaman konsumtif tetap tinggi risiko terlilit utang meski sudah merencanakan pelunasan.
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Bukan Diabaikan, Begini Cara Hadapi Debt Collector dengan Jitu Sampai Pergi Sendiri
Ada beberapa alasan kenapa pinjaman konsumtif sangat tinggi risiko terlilit utang.
Ketika ambil pinjaman konsumtif, uang tidak akan berputar.
Jadi, kita harus melunasi cicilan pinjaman dengan gaji kita.
Mungkin tak akan terasa berat di awal, tapi banyak orang bakal kebingungan jika ada pengeluaran tak terduga.
Apalagi kalau tabungan dan dana darurat masih sangat minim.
Ambil pinjaman konsumtif juga bikin kita gampang ketagihan.
Soalnya, kita bisa beli barang apa saja dengan mudah.
Sekali atau dua kali mungkin masih aman.
Namun, lama kelamaan kita akan berani ambil pinjaman untuk kebutuhan konsumtif yang lebih besar.
Dengan begitu, risikonya juga sudah pasti lebih besar.
Semoga informasinya bermanfaat!
Baca Juga: Bisakah Ajukan Pinjaman KUR Jika Rumah Masih Ngontrak? Begini Penjelasannya
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar