GridFame.id - Apakah KPR Syariah lebih murah dibanding KPR Konvensional?
Dalam dunia perbankan, pembiayaan rumah atau Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu layanan yang paling banyak dicari oleh masyarakat.
Dengan pembiayaan KPR, masyarakat bisa beli rumah dengan sistem kredit atau cicilan.
Dari segi jenis perbankannya, ada dua jenis KPR yang ada saat ini, yakni KPR Syariah dan Konvensional.
Berbedaan mendasar antara kedua KPR di atas adalah akadnya, KPR Konvensional dengan bunga, sementara KPR Syariah tidak.
Hingga saat ini, ada satu pertanyaan yang sering muncul terkait 2 pilihan di atas.
Apakah KPR Syariah lebih hemat atau murah dibandingkan KPR konvensional karena tanpa binga?
Perdebatan ini tidak hanya melibatkan aspek finansial, tetapi juga prinsip dan keyakinan agama.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbandingan antara KPR Syariah dan KPR konvensional, serta mencari tahu mana yang lebih menguntungkan dari sudut pandang keuangan.
Bagaimana perbandingannya?
Simak sampai tuntas, yuk!
Baca Juga: Meski Kemungkinan Di-acc Tinggi, Hindari Ajukan KPR Ketika Kondisinya Begini Agar Tak Menyesal
KPR Syariah didasarkan pada prinsip syariah Islam, yang melarang pembayaran bunga.
Sebagai gantinya, KPR Syariah menggunakan mekanisme bagi hasil, di mana bank dan peminjam berbagi risiko dan keuntungan dari investasi tersebut.
Di sisi lain, KPR konvensional menggunakan bunga sebagai cara untuk memperoleh keuntungan atas pinjaman.
Pertama-tama, mari kita lihat apakah KPR Syariah lebih hemat daripada KPR konvensional.
Karena KPR Syariah tidak menggunakan bunga, beberapa orang percaya bahwa ini bisa menjadi pilihan yang lebih hemat dalam jangka panjang.
Namun, dalam kenyataannya, biaya administrasi dan manajemen KPR Syariah sering kali lebih tinggi daripada KPR konvensional.
Ini dapat mengimbangi keuntungan dari tidak membayar bunga dan mempengaruhi total biaya pinjaman.
Namun, apakah KPR Syariah lebih murah daripada KPR konvensional?
Ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk suku bunga yang ditawarkan oleh bank, biaya administrasi, dan lama pinjaman.
Suku bunga KPR Syariah bisa lebih tinggi atau lebih rendah daripada suku bunga KPR konvensional, tergantung pada kondisi pasar dan kebijakan bank.
Baca Juga: Hindari Riba, Begini Alur Proses Akad KPR Syariah dan Rincian Biayanya
Selain itu, masa pinjaman yang lebih lama bisa membuat total pembayaran KPR Syariah lebih tinggi daripada KPR konvensional, meskipun tanpa pembayaran bunga.
Dalam hal ini, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu Anda.
Jika Anda mengutamakan kepatuhan terhadap prinsip syariah atau ingin menghindari pembayaran bunga, KPR Syariah mungkin merupakan pilihan yang tepat.
Namun, jika Anda lebih memperhatikan biaya total pinjaman dan suku bunga yang kompetitif, KPR konvensional mungkin lebih sesuai.
Perbandingan antara KPR Syariah dan KPR konvensional tidak selalu hitam atau putih, dan keputusan terbaik akan bervariasi tergantung pada situasi individu.
Konsultasikan dengan ahli keuangan atau perwakilan bank untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci dan memastikan Anda membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial Anda.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Mau Over Kredit KPR? Ini Tipsnya Agar Rumah Cepat Laku
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Hani Arifah |
Komentar