Sedangkan hipersomnia sekunder terjadi karena kondisi kesehatan tertentu.
Misalnya kelelahan, stres, berat badan berlebih, kekurangan waktu tidur, mengalami gangguan tidur lainnya, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Selain itu, hipersomnia sekunder ternyata juga bisa terjadi karena faktor genetik.
Jika orang tua atau anggota keluarga ada yang mengalami hipersomnia, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya.
Baca Juga: Menikah Belum Sebulan, Delon Thamrin Harus Menerima Tidur Di Sisi Ranjang Kosong
Gejala Hipersomnia
Selain mengantuk yang berlebihan pada siang hari, ada beberapa gejala lain yang disebabkan oleh hipersomnia.
Penderita hipersomnia biasanya akan merasa lemas, sulit untuk berpikir dan berbicara, serta kehilangan selera makan.
Mereka juga biasanya merasa lebih cemas, gelisah, emosi yang tidak stabil, dan sulit untuk mengingat hal-hal sederhana. (Cirana)