Find Us On Social Media :

Anda Yang Selalu Mengantuk di Siang Hari Waspada Menderita Hipersomnia, Akibatnya Emosi Tak Stabil dan Cemas

Penyebab masih mengantuk meski sudah tidur cukup

GridFame.id - Istilah insomnia pasti sudah sering Anda dengar. 

Istilah Insomnia adalah gangguan tidur yang membuat penderitanya sulit tidur. 

Insomnia ini membuat penderitanya terbangun hingga berkali-kali saat tidur, bahkan bisa bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur lagi.

Nah, selain insomnia, ada gangguan tidur yang lain.

Baca Juga: Karena Dulu Pinjamkan KTP, Seorang Tukang Bangunan Ditagih Pajak Mobil Rolls Royce

Namanya hipersomnia. Hipersomnia ini berbeda dengan insomnia. 

Kalau penderita insomnia sulit tidur pada malam hari, sebaliknya penderita hipersomnia justru akan merasa mengantuk sepanjang hari.

Bahkan jika penderita hipersomnia sudah cukup tidur di malam hari, mereka akan tetap merasa mengantuk di siang hari.

Bisa Tertidur Kapan Saja

Ternyata penderita hipersomnia bisa tertidur kapan saja.

Bahkan, ada mereka juga bisa tidur saat sedang melakukan kegiatan yang memerlukan konsentrasi, misalnya saat belajar atau bekerja.

Itu karena mereka merasa terlalu mengantuk, terutama pada siang hari, sehingga mereka menghabiskan banyak waktunya hanya untuk tidur.

Maka itu, penderita insomnia biasanya mengalami penurunan kemampuan intelektual yang diakibatkan dari rasa kantuk itu.

Baca Juga: Adakah Hubungannya Orang Gemuk dan Mendengkur? Anda yang Merasa Gemuk Perlu Tahu Ini

Bagaimana Seseorang Bisa Dikatakan Hipersomnia?

Hipersomnia sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipersomnia primer dan hipersomnia sekunder.

Menurut para ahli kesehatan, seseorang bisa lebih mudah terserang hipersomnia sekunder daripada hipersomnia primer.

Hipersomnia primer biasanya terjadi karena adanya gangguan pada sistem saraf pusat saat mengatur waktu untuk tidur dan bangun.

Sedangkan hipersomnia sekunder terjadi karena kondisi kesehatan tertentu.

Misalnya kelelahan, stres, berat badan berlebih, kekurangan waktu tidur, mengalami gangguan tidur lainnya, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Selain itu, hipersomnia sekunder ternyata juga bisa terjadi karena faktor genetik.

Jika orang tua atau anggota keluarga ada yang mengalami hipersomnia, kemungkinan besar Anda juga akan mengalaminya.

Baca Juga: Menikah Belum Sebulan, Delon Thamrin Harus Menerima Tidur Di Sisi Ranjang Kosong

Gejala Hipersomnia

Selain mengantuk yang berlebihan pada siang hari, ada beberapa gejala lain yang disebabkan oleh hipersomnia.

Penderita hipersomnia biasanya akan merasa lemas, sulit untuk berpikir dan berbicara, serta kehilangan selera makan.

Mereka juga biasanya merasa lebih cemas, gelisah, emosi yang tidak stabil, dan sulit untuk mengingat hal-hal sederhana. (Cirana)