3. PT PANN
Jarang terdengar ke publik, PT PANN jadi sorotan ketika Erick Thohir mengaku bingung dengan bisnis BUMN satu ini.
Bisnis PT PANN dinilai Erick Thohir sudah melenceng dari bisnis utamanya. Perusahaan ini seharusnya fokus di bisnis pembiayaan perkapalan, tetapi malah memiliki anak usaha perhotelan.
“Contoh konkret yang tadi, mohon maaf saya juga baru kenal dengan direksi (PT PANN) tadi, mengenai perusahaan leasing kapal, bagaimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel," kata Erick.
“Tentu di dalam BUMN-nya kita akan juga bikin yang namanya kembali ke core bisnis. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core bisnis yang sangat tidak fokus. Di bawah PANN ada dua hotel," katanya.
Erick bahkan menyinggung regenerasi BUMN ini yang dinilainya tidak berjalan dengan baik.
"Bahkan mohon maaf, saya bukan anti-orang tua, saya apresiasi, tapi kalau semua diisi oleh pensiunan, sedangkan 58 persen penduduk Indonesia berusia muda, berati kan enggak buka lapangan kerja,” kata Erick.
4. Sarinah
Sarinah yang bergerak di bidang perdagangan tak luput dari kritik Erick. Menurutnya, strategi bisnis yang dilakukan BUMN ini sudah sangat usang. “Paling mudah Sarinah contohnya. Di era e-commerce, kita masih jual ritel seperti old days. Ya enggak bisa,” ujar Erick.
Dia meminta, Sarinah menyesuaikan diri dengan perkembangan ritel digital yang saat ini bertumpu pada e-commerce.
Dicontohkannya, Sarinah bisa berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia.
“Mungkin kita bisa kerja sama dengan e-commerce yang sudah gede seperti Tokopedia. Sarinah (bisa) menjadi titik distribusi bersama Pos Indonesia. Ngapain kita sok bikin seperti Tokopedia, ya pasti kalah. Tapi kan Tokopedia perlu gudang, nah gudangnya disediakan BUMN saja,” ucapnya.