Find Us On Social Media :

Betolak Belakang dengan Ari Askhara, Mantan Dirut Garuda Ini Justru Pernah Selamatkan Perusahaan dari Kebangkrutan Padahal Sama-sama Baru Setahun Memimpin

Robby Djohan dan Ari Askhara

Misalnya, pesawat Airbus 330 disewa dengan harga 1,2 juta dolar padahal hasilnya paling tinggi 800 ribu dolar.

Belum lagi perilaku para direksi sebelumnya yang mencampuradukkan keperluan bisnis dengan keperluan pribadi.

Pada hari-hari pertama kerja, Robby disambut dengan demonstrasi karyawan Garuda.

Kepada mereka yang menamakan diri Tim Reformasi, Robby mengatakan, “Kesulitan utama memang adalah tidak adanya acceptance, karena organisasi seperti ini biasanya sudah dikuasai oleh establishment yang kuat. Sulit bagi mereka menerima seorang stranger yang dianggap belum tentu mampu dan jangan-jangan akan membubarkan establishment yang sudah dibangun. Tapi saya tidak mau mundur. Saya malah menyatakan bahwa Garuda sebenarnya sudah bangkrut dan saya di sini akan berusaha memperbaikinya."

Robby meminta Tim Reformasi atau serikat pekerja tidak ikut campur soal manajemen.

Soal kesejahteraan diselesaikan bersama.

Tim Reformasi akhirnya tak terdengar lagi.

Baca Juga: Digelar Tertutup, Intip Potret Cantik nan Mewah Nadia Saphira di Acara Pernikahannya dengan Adat Palembang

Malahan juru bicaranya belakangan menjadi teman yang baik dalam pembenahan manajemen.

Terkejut Garuda Untung Ratusan Miliar

Menurut Tanri Abeng, untuk menerbangkan Garuda agar bertahan di udara, Robby butuh uang Rp 800 miliar untuk rasionalisasi karyawan.

Dia berjanji selama satu tahun uang akan kembali.

Kendati dalam kondisi yang sangat sakit, Robby Djohan secara mengejutkkan bisa memperbaiki kinerja Garuda setelah genap tiga bulan mengambil alih kepemimpinan.

Melansir dari Kompas.com, dalam laporan yang dirilis, Garuda Indonesia pada Agustus bisa meraup laba Rp 200 miliar.

Banyak yang tidak percaya mengingat selama bertahun-tahun, BUMN ini terkenal selalu merugi.

"Untung! "Uangnya benar ada, bukan rekayasa," kata Robby ketika ditemui di ruang kerjanya menanggapi respons sumir publik saat ini.

Robby menjelaskan, perolehan laba tersebut sebenarnya bukan hal istimewa.