Bagaimana mencegah meninggal saat berolahraga?
Dr. Walsh menekankan bahwa latihan fisik tetap menjadi salah satu cara terbaik untuk menurunkan risiko penyakit jantung secara keseluruha, dan bahwa walaupun serangan jantung yang disebabkan oleh olahraga dapat terjadi pada siapa saja, angka di antara orang muda dan sehat tetap sangat rendah.
Bahkan ketika hal itu terjadi, hasilnya seringkali lebih baik. Dalam sebuah studi 2013 dari European Heart Journal, 46% dari korban serangan jantung yang berhubungan dengan olahraga selamat, dibandingkan dengan hanya 17% dari korban yang serangan jantungnya tidak berhubungan dengan olahraga, bahkan setelah hasilnya disesuaikan dengan usia, lokasi, dan tingkat penggunaan CPR dan AED.
“Pesannya di sini adalah bahwa kita perlu mengetahui faktor risiko kita sendiri untuk penyakit kardiovaskular dan mengatasinya dengan dokter yang tepercaya,” kata Dr. Walsh.
"Berolahraga, secara umum, adalah hal yang baik, tetapi kami tidak dapat selalu memprediksi setiap kejadian kardiak."
Itulah sebabnya mengapa penting untuk tidak hanya tahu cara menggunakan AED, kata Dr. Walsh, tetapi untuk mengetahui bagaimana melakukan CPR juga, jadi Anda dapat siap untuk membantu apakah defibrillator tersedia atau tidak.
CPR saja tidak dapat menghidupkan kembali seseorang dari serangan jantung, tetapi dapat membuat mereka tetap hidup sampai ambulans tiba dan dapat memberikan kejutan.
Mengambil kursus sertifikasi CPR selalu merupakan ide yang baik, kata Dr. Walsh, dan CPR harus dilakukan oleh orang yang bersertifikat jika memungkinkan.
Tetapi jika terjadi keadaan darurat, dia berkata, "Anda seharusnya tidak membiarkan kurangnya pelatihan menghentikan Anda dari upaya menyelamatkan hidup seseorang."
Baca Juga: Ahmad Dhani Bebas Hari Ini, Maia Estianty Lakukan Hal Spesial Ini Bersama Anak Sehari Sebelumnya
Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Inilah Mengapa Orang Meninggal Setiap Tahunnya Saat Berolahraga dan Cara Mencegahnya Agar Tidak Terjadi pada Anda