Find Us On Social Media :

Begini Kontrasnya Cara Para Gubernur DKI Jakarta Hadapi Banjir, Ada Rencana yang Gagal Karena Sibuk Pemilu

Tampilan banjir Jakarta di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari helikopter yang mengangkut Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat mereka meninjau kondisi banjir terkini pada Rabu (1/1/2020)

Namun, dinas tersebut sering dipelesetkan menjadi Batavia Onder Water atau 'Batavia di bawah air'. Pada 1911, ahli tata air Belanda, Ir H van Breen, membuat banjir kanal yang melintang dari timur ke barat.

Kemudian, membuat pintu air di Manggarai.

Selain itu, dibuat pula kali-kali sodetan di Krukut, Grogol.

Beberapa kawasan perumahan memang bebas banjir, tetapi di kapung-kampung masih juga tergenang.

Baca Juga: Lakukan Hal Ini, Segerombolan Wisatawan Indonesia Bikin Kereta Shinkansen Terlambat Berangkat Lebih dari 10 Menit, hingga Buat Rakyat Jepang Geram!

Masa Soekarno

Pada masa kemerdekaan Republik Indonesia, Jakarta tetap belum merdeka dari banjir.

Bahkan, Presiden Soekarno sampai turun tangan. Soekarno membuat dinas khusus untuk mengatasi banjir pada 1965.

Namanya Komando Proyek Banjir (Kopro Banjir).

Namun, belum juga mampu membebaskan Ibu Kota dari banjir.

Orde Baru Pada 1972, pemerintah membentuk Proyek Pengendalian Banjir Jakarta Raya.