GridFame.id - Belakangan polemik soal illegal fishing atau pencurian ikan sedang marak jadi perbincangan.
Kapal asing kini tengah marak berada di perairan Laut Natuna.
Banyaknya kapal asing ini disebut-sebut untuk mengambil ikan di perairan milik negeri ini.
Tegangnya masalah ini, nampaknya ditanggapi santai oleh para petinggi negeri.
Mengutip dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar maraknya kapal asing di perairan Natuna, Kepulauan Riau tidak dibesar-besarkan.
Baca Juga: Bersahabat Lama dengan Sule, Andre Taulany Ungkap Hal Ini Saat Tahu Lina Meninggal
Meski begitu, masuknya kapal ikan asing ke perairan Natuna dinilai menjadi peringatan bagi Indonesia untuk lebih memperketat pertahanan serta pengawasan.
"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Soal kehadiran kapal itu (di Natuna), sebenarnya kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Serupa dengan Luhut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan, adanya penangkapan tiga kapal asing asal China yang melalui ZEE Perairan Natuna di Kepulauan Riau, tidak akan menghambat investasi dengan China.
"Kita cool saja, kita santai," ucapnya Prabowo.
Namun, persoalan adanya tiga kapal asing asal China tersebut, pihaknya masih membahas untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain.
Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Mendengar hal itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan sindiran tegas atas hal itu.
Melalui Twitter pribadinya @susipudjiastuti, Susi ikut berkomentar soal maraknya kapal-kapal Tiongkok yang dikawal China Coast Guard (CCG) di perairan Natuna.
Ia bahkan menyindir perkataan salah seorang menteri yang menanggapi santai masalah tersebut dan menyebut negara tetangga tersebut adalah negara sahabat.
Baca Juga: Jadi Jantung Pangan di Rumah, Begini Cara Mengatasi Kulkas yang Terkena Bajir dengan Aman dan Benar
"Ingin Damai soal Natuna, Prabowo: China Negara Sahabat," tulis Susi di Twitternya.
"Bedakan Pencurian Ikan dengan Persahabatan antar negara," tegasnya menanggapi berita tersebut.
Susi mengkritisi pihak-pihak yang mengatakan persoalan di Laut Natuna akan merusak persahabatan dan persahabatan antar-kedua negara bila diperpanjang.
Ia mengatakan, persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pencuri ikan.
"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing. Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF. Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara (emoji)," ungkapnya.
Baca Juga: Sehari Meninggalnya Mantan Istri Sule, Nyai Ratu Kidul Sebut Lina Sering Disalahkan:
Pada cuitan terakhirnya, Susi kembali menegaskan bahawa adanya persahabatan dan investasi bukanlah dengan pencurian ikan.
Ia juga menyertakan video dirinya dalam sebuah pidato tentang illegal fishing.
"Persahabatan dan Investasi bukan Pencurian Ikan," pungkasnya.