Polisi menemukan ratusan botol jamu ilegal di rumah pelaku, termasuk botol bekas minuman berenergi yang akan dijadikan kemasan jamu.
Harun menjelaskan, produksi jamu tersebut tak sesuai standar yang berlaku karena menggunakan sebagai bahan pembuatan jamu berasal dari air hujan.
"Juga dicampur gerusan obat etikal. Tapi yang kita persoalkan adalah, tidak adanya izin. Sementara soal bahaya mengonsumsi jamu ini, biar dari Dinas Kesehatan yang menjelaskan," ucap dia.
Shodiq mengaku belajar meracik jamu itu dari buku yang dibeli di pasar loak di Surabaya.
Satu botol jamu dijual seharga Rp 5.000.
"Bahannya dari temulawak, mengkudu kering, serta gerusan dari beberapa obat. Kemudian dicampur dengan air, dan dimasak dalam drum sambil diaduk. Setelah itu didiamkan dulu sepekan, baru dimasukkan ke dalam botol-botol untuk dijual," kata Shodiq.
Shodiq mengaku bisa memperoleh keuntungan hingga Rp 15 juta dalam sebulan.