Find Us On Social Media :

Novel Terbitan 40 Tahun Lalu Ini Jadi Viral Setelah Prediksi Virus Corona, Namun Diragukan Setelah Ada Kalimat Ini

Penulis asal Amerika Serikat, Dean Knootz, disebut-sebut telah meramalkan virus Corona

GridFame.id - Pengguna Twitter kembali dikejutkan dengan teori konspirasi baru. Teori itu berasal dari novel yang diterbitkan tahun 1981 berjudul They Eyes of the Darkness.

Di novel tersebut, ada sebuah penyakit yang diberi nama ‘Wuhan-400’.

The Eyes of Darkness, sebuah novel thriller karya penulis Amerika, Dean Koontz yang dirilis sekitar tahun 1981.

Baca Juga: Bukan Masker Atau Jahe Merah, Ini yang Harus Dibeli di Tengah Wabah Virus Corona Supaya Tak Buang-Buang Uang!

Novel itu bercerita tentang sebuah laboratorium militer China yang menciptakan virus sebagai bagian dari program senjata biologisnya.

Dilansir dari Liberty Times, dalam bab 39 bukunya, Koontz menulis tentang virus yang dikembangkan di laboratorium militer dekat kota Wuhan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) sebagai senjata biologis.

Berawal dari seorang ilmuwan China bernama Li Chen pindah ke Amerika Serikat sambil membawa floppy disk data dari China yang paling penting.

Dalam data tersebut terdapat senjata biologis baru yang berbahaya dalam dekade terakhir yang dinamakan Wuhan-400. Virus tersebut dikembangakn di RDNA di luar kota Wuhan.

Senjata biologis baru yang berbahaya dalam dekade terakhir. Mereka menyebutnya Wuhan-400 karena dikembangkan di laboratorium RDNA di luar kota Wuhan.

Wuhan-400 lebih memengaruhi orang daripada binatang dan tidak bisa bertahan hidup di luar tubuh manusia atau di lingkungan yang lebih dingin dari 30 derajat Celcius.

Baca Juga: Obatnya Masih Simpang Siur, Ahli Virus Ini Sebut Pasien Virus Corona Bisa Sembuh Tanpa Vaksin Karena Tubuh Sendiri, Begini Penjelasannya

Kesamaan yang secara kebetulan itu membuat para pengguna Twitter ramai.

Namun, beberapa orang skeptis tentang prediksi Koontz 39 tahun yang lalu, menunjukkan bahwa edisi awal buku itu menyebut virus itu sebagai Gorki-400, produksi Uni Soviet, bukan produksi China.

Dilansir dari SET News, beberapa netter telah memposting gambar edisi terbaru buku itu guna menjelaskan nama virus yang memang diubah, mungkin karena berakhirnya Perang Dingin pada tahun 1991.

Dalam The Eyes of Darkness, hanya Institut Virologi Wuhan yang memiliki laboratorium biosafety level empat di China.

Laboratorium itu mempelajari berbagai virus mematikan. Letak lab itu hanya berjarak 32 km dari pusat penyebaran wabah corona virus saat ini.

Teori konspirasi itu menyebutkan bahwa virus corona yang terlibat dalam wabah saat ini tampaknya buatan manusia dan kemungkinan melarikan diri dari laboratorium virologi Wuhan.

Baca Juga: Gemas Peringatannya Soal Covid-19 Dulu Tak Didengar, Mbah Mijan Perlihatkan Obat Corona: 'Nih, Beli, Praktekin, Buat!'

Meskipun begitu, teori tersebut telah ditolak secara luas. Faktanya, lab itu adalah yang pertama menemukan virus corona.

Sementara itu, Koontz menuliskan jika virus dianggap sebagai senjata sempurna untuk disebarkan.

Sebab, virus hanya mempengaruhi manusia serta tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama lebih dari satu menit.

Diketahui, virus akan mati di negara dengan derajat panas yang cukup tinggi dan akan lebih mudah mengontaminasi di negara dingin.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Viral Medsos, Novel The Eyes of Darkness Terbitan Tahun 1981 Prediksikan Penyebaran Virus Corona