Pada Februari lalu, pemerintah China dilaporkan menginstruksikan bank-bank untuk melakukan sterilisasi uang kertas sebelum dikeluarkan untuk mencegah penyebaran corona.
Di Iran, pemerintah mendorong masyarakat untuk menghindari penggunaan uang kertas dan membayar transaksis secara nontunai.
Sementara itu dikutip dari Channelnewsasia, Bank of Korea (BOK) melakukan karantina pada uang kertas yang selama dua minggu untuk menghilangkan potensi virus corona.
Bahkan sebagian uang yang dihimpun akhirnya dibakar oleh bank sentral itu.
Selain itu, BOK juga menempatkan uang kertas untuk dipanaskan dalam suhu ruangan tinggi sebelum kembali diedarkan.
"Berlaku untuk semua uang tunai yang masuk ke bank sentral dari bank-bank lokal. Bank Sentral Korsel akan menyimpannya di tempat aman selama dua minggu, mengingat virus umumnya akan mati setelah sembilan hari," kata salah seorang pejabat BOK.
Proses pemanasan uang kertas oleh BOK dilakukan di dalam ruang yang bersuhu hingga 150 derajat celcius selama tiga detik, sebelum kemudian dipindahkan ke tempat penyimpanan dalam suhu ruangan 42 derajat celcius.
Uang yang telah melalui proses pemanasan baru bisa dikemas untuk kemudian bisa beredar kembali.
Pejabat bank sentral menyebutkan sebagai proses desinfektanisasi pada uang kertas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Uang Kertas Bisa Tularkan Virus Corona?