Data tes laboratorium memungkinkan para dokter dari Tongji Medical College di Wuhan, Fudan University dan Harvard University, untuk membuat model terlepas dari apakah pasien memiliki gejala corona atau tidak.
Studi ini menyebut kasus asimptomatik dan sangat ringan sebagai "kasus yang tidak ditentukan" dan meminta perhatian untuk mengukur ukuran dan penularannya.
“Di sini, kasus yang tidak pasti termasuk kasus tanpa gejala dan mereka yang memiliki gejala ringan yang dapat pulih tanpa mencari perawatan medis dan dengan demikian tidak dilaporkan kepada pihak berwenang,” kata para peneliti.
Baca Juga: Heboh 4 Warga Purbalingga Positif Corona & Semuanya dari Jakarta, Bagaimana Nasib Mudik Tahun Ini?
"Kami menemukan bahwa setidaknya 59% dari kasus yang terinfeksi tidak dipastikan di Wuhan, berpotensi termasuk kasus tanpa gejala dan gejala ringan," lanjutnya.
Mereka memperkirakan ada 26.252 kasus yang tidak menunjukkan gejala di Wuhan pada 18 Februari.