Find Us On Social Media :

Pantas Keluarga yang Paksa Buka Plastik Jenazah Corona Langsung Sakit, Ternyata Jenazah Bisa Saja Keluarkan Hal Ini dari Tubuhnya yang Berpotensi Tularkan Semua Orang!

Keluarga buka paksa plastik jenazah PDP corona

GridFame.id - Berita keluarga di Sulawesi Selatan yang membuka paksa plastik jenazah pasien corona masih jadi pembicaraan di media sosial.

Apalagi kini mereka mengaku langsung sakit dan menunjukkan gejala virus corona.

Semua berawal ketika pria bernama Ha (50) diketahui meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada 15 Maret 2020.

Baca Juga: Heboh Asap Erupsi Gunung Merapi Mirip Semar Dikaitkan dengan Berakhirnya Corona, Mbah Mijan Angkat Bicara: 'Tidak Dilarang Untuk Diaminkan'

Pihak keluarga rupanya nekat untuk memandikan jenazah Ha.

Tak sangka tak lama setelah memandikan jenazah dan menguburkannya, keluarga mulai merasakan demam.

Saudara angkat Ha, yakni Hs, suami dan anaknya mengaku merasakan badannya yang mulai panas.

 

Selain Hs, rupanya suami dan anaknya juga ikut terserang demam. bahkan, konon kondisi keduanya sedang drop. 

"Tadi dia sampaikan anak dan suaminya juga mulai demam. Sekarang kondisinya drop," tambah Musdalifah tokoh masyarakt Jalan Mallengkeri Kecamatan Tamalate, Makassar, dilansir dari potralmakassar, Sabtu (21/3/2020).

Mengetahui keluarga tersebut mulai demam-demam, pemerintah setempat menganjurkan Hs dan keluarganya untuk diisolasi di rumah.

Baca Juga: Kacau di India, Pemerintah Keluarkan Aturan Lockdown Tapi Berujung Malapetaka! Belum Ada Seminggu Kekacauan Terjadi Di Mana-mana

Warga setempat juga diimbau untuk menjaga jarak dengan Hs dan keluarganya.

Ternyata ada alasan tersendiri mengapa plastik pasien corona tidak boleh dibuka dan harus dikubur bersama jenazah.

Dilansir dari Sosok.ID, hal ini sempat disinggung oleh Ketua Tim Penanggulangan Bencana RSUP Dr. Kariadi, dr. RP Uva Utomo.

Plastik digunakan pada jenazah agar virus yang ada pada jenazah, tidak menular kepada petugas medis yang manangani selama proses pemakaman.

“Jadi, mayat itu dibungkusnya dengan plastik, kalau dengan kain masih ada pori-pori kecil, karena ukuran virus itu sangat kecil kan,”

“Kalau dengan plastik jadi tidak menyebar di udara," ujar Uva seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Baca Juga: Masih Gunakan Baju Rumah Sembari Bersantai, Bupati Sekaligus Raja Tolitoli Langsung Umumkan Lockdown Untuk Warganya

Begitu pula diberlakukan bagi jenazah yang akan dikremasi, akan dibungkus dengan plastik kedap udara.

Alasannya adalah virus kategori airbone ini merupakan jenis virus yang media penularannya melalui udara.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB juga menjelaskan kenapa plastik jenazah pasien corona tidak boleh dibuka.

"Bungkus ini tertutup rapat dan tidak boleh ada air yang keluar dari bungkus tersebut. Saat sudah dalam posisi seperti ini, tidak boleh dibuka kecuali untuk kepentingan autopsi misalnya," jelas Prof Ari saat konferensi pers daring FKUI Peduli COVID-19 pada Jumat (27/3/2020).

Jika plastik itu terbuka, ia mengatakan jenazah akan berpotensi mengeluarkan percikan-percikan air dari tubuh jenazah.

Nah, kalau percikan tersebut mengenai tubuh orang lain, maka ada kemungkinan akan tertular virus.

"Untuk proses penguburannya pun harus berjarak, karena bisa saja dalam proses tersebut ada percikan dari jenazah dan bisa menularkan," sambungnya lagi.

Baca Juga: Makin Optimis! dr Tirta Ikut Sebut Wabah Corona Akan Segera Berakhir!