Find Us On Social Media :

Kabar Gembira! Angka Penularan Corona Disebut Melambat, Tanda Jadi Akhir Wabah?

Ilustrasi virus corona

GridFame.id - Sepertinya seluruh dunia kini memiliki satu pertanyaan yang sama, kapan wabah virus corona ini akan berakhir?

Tak hanya tenaga medis, ilmuwan dan para ahli diseluruh dunia kini tengah berjibaku dengan waktu untuk menemukan vaksin secepatnya.

Namun usaha yang ditempuh pemerintah Jerman untuk memperlambat penyebaran virus corona mulai menuai hasilnya.

Baca Juga: Sebut Wabah Corona Berakhir April 2020, Tapi Ada Satu Kekhawatiran Setelahnya

Hal itu disampaikan oleh bagian pengendalian penyakit di Robert Koch Institute (RKI) pada Jumat (3/4/2020).

"Kami melihat penyebaran virus semakin lambat. Ini berhasil!" kata Presiden RKI Lothar Wieler, dikutip dari AFP.

Ia juga menekankan bahwa social distancing masih perlu dilakukan dan masih terlalu dini untuk mengklaim kemenangan terhadap wabah ini.

Wieler menjelaskan, kini setiap orang yang tertular Covid-19 hanya menginfeksi rata-rata 1 orang saja.

Sebelumnya, orang yang terinfeksi bisa menulari hingga ke 7 orang lainnya.

"Jika angkanya di bawah 1, maka itu berarti epidemi perlahan telah mereda. Itu tujuan kami. Kami tahu bahwa kami telah mendorong jumlahnya ke 1 dengan berbagai upaya, dan kami berharap untuk menekannya lebih jauh lagi," katanya.

Baca Juga: Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Corona Juga Bisa Serang Otak Hingga Sebabkan Kelumpuhan Ini!

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Wieler turut mendesak masyarakat agar tetap mematuhi aturan pemerintah.

Aturan-aturan itu mencakup larangan pertemuan publik lebih dari 2 orang dan menjaga jarak setidaknya 1,5 meter dari orang lain di mana pun.

"Saya perlu mengatakan dengan sangat jelas, upaya-upaya ini perlu dipertahankan. Menjaga jarak Anda dan tetap di rumah sangat penting. Kalau tidak, kita tidak akan bisa mendorong angka (penularan) di bawah 1," lanjut Wieler.

Negara-negara lain di seluruh dunia telah menerapkan hukuman untuk menindak mereka yang melanggar aturan.

Di ibu kota Berlin, orang berisiko didenda hingga 500 euro (sekitar Rp 8,9 juta) karena berdiri terlalu dekat dengan orang lain.

Sementara itu RKI mengubah rekomendasinya pada Jumat lalu.

Baca Juga: Tak Selalu Buruk, Nyatanya Ada Dampak Baik Virus Corona yang Tengah Dirasakan Seluruh Dunia!

Yakni untuk mendorong warga mengenakan masker buatan sendiri di tempat umum.

"Penting untuk dipahami, masker semacam itu tidak akan melindungi pemakainya, tetapi dapat membantu melindungi orang lain," ungkap Wieler.

Dia menambahkan bahwa belum ada bukti ilmiah masker akan membatasi penyebaran virus, tetapi itu adalah langkah yang masuk akal.

Menurut data RKI pada Jumat (3/4/2020), Jerman telah mencatatkan lebih dari 79.000 kasus virus corona.

Sebanyak 1.017 korban meninggal dunia, dan Wieler memperingkatkan jumlah itu sebenarnya bisa jadi jauh lebih tinggi.

"Kami tidak akan sanggup untuk melakukan tes kepada semua orang. Saya menganggap akan memiliki lebih banyak kematian di sini daripada yang tercatat secara resmi."

Baca Juga: Siap-siap Kecewa! Tak Ada Lagi Layanan Akad Nikah, Pemerintah Akan Tutup Seluruh KUA Untuk Hentikan Rantai Covid-19

Wieler pun mengatakan, angka kematian di Jerman akan terus meningkat.

Statistik terakhir menunjukkan rasio kematian di Jerman telah melonjak jadi 1,2 persen, tapi masih lebih rendah daripada negara-negara tetangganya.