Di sekitar rumahku, biasanya ada tim medis yang sementara menginap di hotel. Aku tidak tahu apakah mereka masih di sana atau tidak.
Di jalanan, aku melihat beberapa orang berjalan kaki atau bersepeda untuk bekerja. Terkadang ada bis yang lewat. Beberapa jadwal metro (kereta) sudah dibuka walau belum normal. Orang-orang mengeluhkan pemeriksaan yang ketat sebelum naik metro, tetapi kami sudah terbiasa.
Setiap hari, ada orang yang berusaha keluar dari rumahnya. Setelah kebijakan lockdown perlahan dibuka, banyak orang yang sudah tidak sabar. Ada yang langsung jalan-jalan ke danau, mereka memotret banyak hal.
Ada yang memposting foto di McDonalds atau Starbucks walau hanya membeli untuk dibawa pulang. Mereka semua gembira dan menganggap ini adalah awal menuju kehidupan normal kami.
Berakhirnya lockdown tidak cuma membawa kegembiraan. Beberapa orang merasa ada pertentangan dalam diri, termasuk aku. Setelah hanya di rumah saja selama dua bulan, aku sudah terbiasa mengajar murid secara online, untuk keluar rumah sesekali saja untuk belanja, atau keheningan di luar jendela.