Find Us On Social Media :

Pantas Angka Kematian di Indonesia Tinggi! Dokter Spesialis Paru Ini Buka Tabirnya, Alat Rapid Test Kurang Efektif?

Dr. Erlina Burhan

Kemudian Dr. Erlina menjelaskan bahwa tes yang dipakai oleh Korea Selatan bukan rapid test.

Melainkan mereka langsung melakukan tes swab atau PCR yang jauh lebih akurat dalam mendeteksi Covid-19.

"Lah, betul. Tapi di Korea itu orang bukan pakai rapid test, pake PCR (tes swab). Jadi menurut saya lebih baik PCR itu yang diperbanyak. Karena kita kan gak bisa selalu bikin drive thru ya, karena drive thru itu artinya pakai mobil itu untuk kelompok tertentu, gak, kita bikin posko saya bilang. Orang nyamperin, pelayanannya gratis, tinggal mangap doang, nanti diswab. Lalu kan nanti ada datanya, nanti dihubungi," ujarnya.

Baca Juga: Dari Corona Sampai Berita Duka, Mbak You Beri Peringatan Keras Soal 2020: 'Tuhan Maha Membolak-balikkan Keadaan, Insyaf Lah!'

"Tapi kalau seperti itu, artinya rapid test itu tidak berguna?" tanya Deddy Corbuzier.

"Kalau saya ditanya, dan teman-teman di perhimpunan, ini kalau saya bicara perhimpunan itu artinya organisasi profesi ya, dokter kan profesinya macam-macam tergantung spesialisasinya. Kita mengatakan ini kan kadung udah dibeli oleh pemerintah," jawab Dr. Erlina.

"Kalau kadung udah dibeli artinya dokter mengatakan tidak berguna dong?" cecar Deddy Corbuzier lagi.