"Frekuensinya tambah banyak mba Nana," jawab Pak Nursyam Surya.
"Sehari bisa makamkan berapa korban pak Syam?" tanya Najwa.
"Puluhan mba Nana, ada rasa khawatir, manusiawi mba Nana, tapi bertambahnya hari ke hari yang meninggal itu yang membuat kami sedih mba Nana," ujar Pak Syam.
Pak Syam juga mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir karena banyak masyarakat yang seolah acuh dengan pandemi corona.
"Seharusnya mereka tahu mba Nana, jalanan Jakarta itu masih macet, seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan!" tegas Pak Syam.
"Tolong ikuti instruksi dari pemerintah, di rumah, kurangilah pekerjaan kami, sedih lihatnya mba Nana," tambahnya.
Bahkan Pak Syam mengaku dirinya ingin meneriaki banyaknya orang yang masih berkeliaran di jalanan setiap harinya.
"Saya pengen pake tronton teriak di jalanan kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap pasti kalian akan sedih," ungkap Pak Syam.