GridFame.id - Wabah virus corona (covid-19) saat ini telah ditetapkan sebagai wabah nasional oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Hingga hari ini, Kamis (16/04/2020) sudah ada 5.136 kasus positif terinfeksi covid-19.
Sejumlah 469 orang dinyatakan meninggal dunia pasca terinfeksi covid-19.
Setiap hari jumlah pasien terinfeksi dan meninggal dunia semakin banyak seolah tiada henti.
Ditambah lagi dengan banyaknya permasalahan yang muncul di masyarakat seperti penolakan pemakaman jenazah.
Tentunya hal ini membuat tugas para sopir pembawa jenazah pasien covid-19 semakin kesulitan.
Baru-baru ini seorang sopir pengantar jenazah covid-19 menyampaikan keluh kesahnya kepada Najwa Shihab.
"Bagaimana pak Syam gambarkan bedanya situasi di tengah pandemi corona ini dengan yang biasa bapak lakukan?" tanya Najwa Shihab.
"Frekuensinya tambah banyak mba Nana," jawab Pak Nursyam Surya.
"Sehari bisa makamkan berapa korban pak Syam?" tanya Najwa.
"Puluhan mba Nana, ada rasa khawatir, manusiawi mba Nana, tapi bertambahnya hari ke hari yang meninggal itu yang membuat kami sedih mba Nana," ujar Pak Syam.
Pak Syam juga mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir karena banyak masyarakat yang seolah acuh dengan pandemi corona.
"Seharusnya mereka tahu mba Nana, jalanan Jakarta itu masih macet, seharusnya mereka tahu apa yang kami kerjakan!" tegas Pak Syam.
"Tolong ikuti instruksi dari pemerintah, di rumah, kurangilah pekerjaan kami, sedih lihatnya mba Nana," tambahnya.
Bahkan Pak Syam mengaku dirinya ingin meneriaki banyaknya orang yang masih berkeliaran di jalanan setiap harinya.
"Saya pengen pake tronton teriak di jalanan kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap pasti kalian akan sedih," ungkap Pak Syam.
"Pasti kalian akan sedih karena jenazah itu enggak ada yang diantar, langsung masuk liang lahat. Sampai kapan kita harus begini?" tambahnya.
Sebagai orang yang setiap hari berhadapan dengan jenazah terinfeksi covid membuat batin pak Syam teriris.
"Sebentar lagi bulan puasa, pengen tarawih berjamaah, pengen Idul Fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, minta tolong kami memakamkan jenazah ini bisa puluhan setiap hari," ujar Pak Syam tak kuasa membendung air matanya.
"Kami juga punya keluarga, masa kehidupan hsrus seperti ini terus, masyarakat enggak ada yang ngerti," jelasnya.
Mendengar curahan hati pak Syam membuat Najwa Shihab juga larut dalam kesedihan hingga dirinya tak kuasa menahan air mata.
Ia menangis sembari terus mendengarkan setiap kalimat yang disampaikan pak Syam kepadanya.
"Tiap menit mba kita di telepon, ada jenazah yang harus dilayani, tapi masyarakat enggak ngerti," ucapnya.
"Saya ngerti pak Syam, keluarga pak Syam di rumah juga pasti khawatir melihat pak Syam setiap hari berjibaku melakukan pekerjaan tapi disisi lain banyak masyarakat tidak peduli bahkan cuek seperti yang tadi pak Syam katakan," ujar Najwa Shihab.